Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI meluncurkan kamus digital Bahasa Banjar pada rangkaian "Kick Off" Festival Gerbang Nusantara di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Husnul Khatimah bersama Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Irini Dewi Wanti, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel, Komunitas Sanggar Seni, budayawan, akademisi, pelajar, dan pemangku kebijakan lain menghadiri acara tersebut.
Baca juga: PKM-RSH ULM kembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia berbudaya Banjar
Husnul membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbiin Noor mengapresiasi kedatangan perwakilan Kedutaan Amerika Serikat melalui program Ambassador Fund for Cultural Preservation yang berkontribusi melestarikan Bahasa Banjar.
Husnul menuturkan kamus digital Bahasa Banjar merupakan proyek pelestarian bahasa dan jembatan persahabatan antara kedua negara yang memiliki komitmen bersama menjaga kekayaan budaya dunia.
Husnul juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi yang bersinergi dan berkolaborasi yang telah berjalan dengan baik.
Berkat kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, Husnul menyebutkan Festival Gerbang Nusantara dan peluncuran kamus digital Bahasa Banjar dapat terselenggara.
Festival Gerbang Nusantara diselenggarakan bersamaan dengan perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalsel.
Husnul juga menyampaikan amanat Gubernur Kalsel Sahbirin, soal kegiatan tersebut merupakan perayaan budaya dan momentum untuk memperkuat identitas sebagai bagian dari Bangsa Indonesia yang majemuk.
Baca juga: Mendikbudristek beri penghargaan inovasi revitalisasi bahasa daerah bagi Banjarmasin
"Melalui festival ini, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa keberagaman adalah kekuatan dan kita dapat Bergerak bersama, berkarya, dan berbudaya dalam kebhinnekaan," ujar Husnul.
Peluncuran kamus digital bahasa Banjar juga merupakan langkah besar dalam upaya pelestarian Bahasa daerah di era digital. Bahasa Banjar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga pembawa nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Husnul mengharapkan kamus digital Bahasa Banjar dapat membuka pintu bagi generasi muda untuk lebih mengenal, mempelajari, dan mencintai bahasa leluhur, sekaligus memperkenalkan ke panggung global.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Irini Dewi Wanti mengatakan Festival Gerbang Nusantara merupakan penguatan dari ekosistem program Jalur Rempah Nusantara dari aspek sejarah hingga konektivitas budaya.
“Kami mengapresiasi yang dilakukan Pemprov Kalsel terkait festival ini bagian untuk mengangkat memori kolektif Bangsa Indonesia tentang potensi budaya jalur rempahnya,” ucap Irini.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel selaku panitia pelaksana Hadeli Rosyaidi menyebutkan festival ini bertujuan mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Baca juga: Prof Rustam "sibak" bahasa daerah Banjar Kalsel
Kemudian, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya dan tradisi sebagai media promosi produk lokal dan kerajinan serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata di Indonesia.
Pejabat Diplomasi Publik (Public Diplomacy Officer) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Emily Magaziner menambahkan program kamus digital Bahasa Banjar itu merupakan simbol persahabatan Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Saya senang sekali berada disini untuk melestarikan Bahasa Banjar,” ucap Emily.
Koordinator Program Bahasa Kalimantan Hudan Noor mengaku mulai mengerjakan kamus Bahasa Banjar berbasis digital dengan menggunakan metode Wikiton menggunakan bahasa publik pada 2024.
“Habis ini, kami akan melaksanakan wikiton di salah satu SMA Banjarbaru dengan melibatkan 100 orang, nanti di website www.bahasakalimantan.wiki.urg disitu ada U-Dictionary, disitu ada bahasa Banjar, Indonesia dan Inggris,” ungkap Hudan.
Lebih lanjut, Hudan mengungkapkan terdapat istilah baru yang ada di kamus digital Bahasa Banjar tersebut yang telah terdaftar tiga ribu kosa kata dan akan terus dikembangkan hingga 10 ribu kosa kata pada 2025.
Baca juga: Bahasa Banjar Kalsel terancam punah tanpa pelestarian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Husnul Khatimah bersama Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Irini Dewi Wanti, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel, Komunitas Sanggar Seni, budayawan, akademisi, pelajar, dan pemangku kebijakan lain menghadiri acara tersebut.
Baca juga: PKM-RSH ULM kembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia berbudaya Banjar
Husnul membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbiin Noor mengapresiasi kedatangan perwakilan Kedutaan Amerika Serikat melalui program Ambassador Fund for Cultural Preservation yang berkontribusi melestarikan Bahasa Banjar.
Husnul menuturkan kamus digital Bahasa Banjar merupakan proyek pelestarian bahasa dan jembatan persahabatan antara kedua negara yang memiliki komitmen bersama menjaga kekayaan budaya dunia.
Husnul juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi yang bersinergi dan berkolaborasi yang telah berjalan dengan baik.
Berkat kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, Husnul menyebutkan Festival Gerbang Nusantara dan peluncuran kamus digital Bahasa Banjar dapat terselenggara.
Festival Gerbang Nusantara diselenggarakan bersamaan dengan perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalsel.
Husnul juga menyampaikan amanat Gubernur Kalsel Sahbirin, soal kegiatan tersebut merupakan perayaan budaya dan momentum untuk memperkuat identitas sebagai bagian dari Bangsa Indonesia yang majemuk.
Baca juga: Mendikbudristek beri penghargaan inovasi revitalisasi bahasa daerah bagi Banjarmasin
"Melalui festival ini, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa keberagaman adalah kekuatan dan kita dapat Bergerak bersama, berkarya, dan berbudaya dalam kebhinnekaan," ujar Husnul.
Peluncuran kamus digital bahasa Banjar juga merupakan langkah besar dalam upaya pelestarian Bahasa daerah di era digital. Bahasa Banjar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga pembawa nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Husnul mengharapkan kamus digital Bahasa Banjar dapat membuka pintu bagi generasi muda untuk lebih mengenal, mempelajari, dan mencintai bahasa leluhur, sekaligus memperkenalkan ke panggung global.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Irini Dewi Wanti mengatakan Festival Gerbang Nusantara merupakan penguatan dari ekosistem program Jalur Rempah Nusantara dari aspek sejarah hingga konektivitas budaya.
“Kami mengapresiasi yang dilakukan Pemprov Kalsel terkait festival ini bagian untuk mengangkat memori kolektif Bangsa Indonesia tentang potensi budaya jalur rempahnya,” ucap Irini.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel selaku panitia pelaksana Hadeli Rosyaidi menyebutkan festival ini bertujuan mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Baca juga: Prof Rustam "sibak" bahasa daerah Banjar Kalsel
Kemudian, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya dan tradisi sebagai media promosi produk lokal dan kerajinan serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata di Indonesia.
Pejabat Diplomasi Publik (Public Diplomacy Officer) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Emily Magaziner menambahkan program kamus digital Bahasa Banjar itu merupakan simbol persahabatan Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Saya senang sekali berada disini untuk melestarikan Bahasa Banjar,” ucap Emily.
Koordinator Program Bahasa Kalimantan Hudan Noor mengaku mulai mengerjakan kamus Bahasa Banjar berbasis digital dengan menggunakan metode Wikiton menggunakan bahasa publik pada 2024.
“Habis ini, kami akan melaksanakan wikiton di salah satu SMA Banjarbaru dengan melibatkan 100 orang, nanti di website www.bahasakalimantan.wiki.urg disitu ada U-Dictionary, disitu ada bahasa Banjar, Indonesia dan Inggris,” ungkap Hudan.
Lebih lanjut, Hudan mengungkapkan terdapat istilah baru yang ada di kamus digital Bahasa Banjar tersebut yang telah terdaftar tiga ribu kosa kata dan akan terus dikembangkan hingga 10 ribu kosa kata pada 2025.
Baca juga: Bahasa Banjar Kalsel terancam punah tanpa pelestarian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024