Polsek Karang Intan jajaran Polres Banjar menyelidiki setelah laporan kejadian pelajar tenggelam di Kolam Belanda Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Desa Mandiangin Timur, Provinsi Kalimantan Selatan pada Sabtu sekitar pukul 10.45 WITA.
Diketahui, seorang pelajar kelas VIII SMP Muhammadiyah berinisial AAR (13) beralamat di Desa Bi'ih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat tenggelam di kolam tersebut.
Baca juga: PLN UP Kalselteng dukung pelestarian hutan konservasi Tahura Sultan Adam
Kapolsek Karang Intan Ipda Gandhy Androfo saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu, membenarkan kejadian tersebut dan menyelidiki terkait kronologi korban tenggelam.
Gandhy menjelaskan dari informasi yang didapat bahwa korban bersama teman-temannya berinisial ANR, S, dan HS, sedang duduk di gazebo dekat Kolam Belanda Tahura Sultan Adam.
Kemudian, AAR mengajak temannya untuk berenang di kolam tersebut. Meskipun teman-temannya awalnya menolak karena mereka tidak bisa berenang, AAR tetap memaksa dan berjanji akan menjaga mereka.
Akhirnya, AAR bersama S dan HS turun ke kolam melalui tangga kolam anak-anak dan berniat menyeberang ke tangga kolam dewasa. Namun, sebelum mencapai tangga kolam dewasa, AAR tenggelam.
Selanjutnya, S dan HS yang mencoba menolong juga hampir tenggelam, namun mampu menyelamatkan diri ke pinggir kolam.
Baca juga: Kawasan Tahura Sultan Adam Mandiangin ditutup hingga waktu tak ditentukan
Rekan korban, ANR, bergegas mencari bantuan. Tidak menemukan orang di sekitar tempat kejadian, akhirnya ANR naik ke warung terdekat untuk meminjam pelampung.
Kemudian, pemilik warung memanggil seorang petugas kebersihan Tahura Sultan Adam Salimin untuk segera menolong korban.
Saat AAR diangkat dari kolam, masih bergerak dan memuntahkan air. Korban dan dua temannya kemudian dibaringkan di toilet dekat Kolam Belanda sambil menunggu armada mengantar korban ke Puskesmas Karang Intan II.
Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju puskesmas.
"Polsek Karang Intan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di sekitar area kolam renang dan wisata air lainnya," ucapnya mewakili Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat.
Baca juga: Menggali warisan Geopark Meratus di Tahura Sultan Adam
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Diketahui, seorang pelajar kelas VIII SMP Muhammadiyah berinisial AAR (13) beralamat di Desa Bi'ih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat tenggelam di kolam tersebut.
Baca juga: PLN UP Kalselteng dukung pelestarian hutan konservasi Tahura Sultan Adam
Kapolsek Karang Intan Ipda Gandhy Androfo saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu, membenarkan kejadian tersebut dan menyelidiki terkait kronologi korban tenggelam.
Gandhy menjelaskan dari informasi yang didapat bahwa korban bersama teman-temannya berinisial ANR, S, dan HS, sedang duduk di gazebo dekat Kolam Belanda Tahura Sultan Adam.
Kemudian, AAR mengajak temannya untuk berenang di kolam tersebut. Meskipun teman-temannya awalnya menolak karena mereka tidak bisa berenang, AAR tetap memaksa dan berjanji akan menjaga mereka.
Akhirnya, AAR bersama S dan HS turun ke kolam melalui tangga kolam anak-anak dan berniat menyeberang ke tangga kolam dewasa. Namun, sebelum mencapai tangga kolam dewasa, AAR tenggelam.
Selanjutnya, S dan HS yang mencoba menolong juga hampir tenggelam, namun mampu menyelamatkan diri ke pinggir kolam.
Baca juga: Kawasan Tahura Sultan Adam Mandiangin ditutup hingga waktu tak ditentukan
Rekan korban, ANR, bergegas mencari bantuan. Tidak menemukan orang di sekitar tempat kejadian, akhirnya ANR naik ke warung terdekat untuk meminjam pelampung.
Kemudian, pemilik warung memanggil seorang petugas kebersihan Tahura Sultan Adam Salimin untuk segera menolong korban.
Saat AAR diangkat dari kolam, masih bergerak dan memuntahkan air. Korban dan dua temannya kemudian dibaringkan di toilet dekat Kolam Belanda sambil menunggu armada mengantar korban ke Puskesmas Karang Intan II.
Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju puskesmas.
"Polsek Karang Intan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di sekitar area kolam renang dan wisata air lainnya," ucapnya mewakili Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat.
Baca juga: Menggali warisan Geopark Meratus di Tahura Sultan Adam
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024