Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)  kelompok pecinta lingkungan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) mencoba ingin mengetahui kondisi Sungai Barito besert anak-anak sungainya yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.


Upaya untuk mengetahui itu dengan cara melakukan susur sungai di wilayah sungai yang paling lebar di wilayah Kalimantan tersebut, baik susur sungai yang pertama antara Banjarmasin hingga ke Margasari, dan susur sungai kedua Antara Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, hingga ke Paminggir, Janamas (Kalteng) Danau Panggang dan Amuntai (Hulu Sungai Utara.
    
Menurut Mohammad Ary (Wakil Ketua Melingai), Kalimantan pulau terbesar ketiga di dunia. Terdapat beberapa buah sungai yang terpanjang di Indonesia disini, yaitu Sungai Kapuas, Sungai Mahakam, dan Sungai Barito. 

Sungai Barito lebarnya rata-rata 650 s.d 850 meter dengan kedalaman rata-rata 8 Meter dan panjang sekitar  900 km. 700 km diantaranya dapat dilayari dengan kapal sebagai sarana transportasi masyarakat pedalaman dan penunjang kelancaran ekonomi terutama transportasi hasil bumi. Banjarmasin adalah kota terakhir yg dilintasi sungai barito dan secara langsung terdampak, baik secara fisik maupun sosial, budaya dan ekonomi.

Sungai Barito menyimpan potensi namun juga menghadapi ancaman yang harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan agar sungai ini bisa dilestarikan dan difungsikan untuk manfaat yang sebesar besarnya bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Pemerintah RI telah mencanangkan Nawa Cita sebagai arah kebijakan nasional RPJM 2015 – 2019. Salah satu misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumberdaya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi. 

Salah satu program untuk melaksanakan misi tersebut adalah melalui Gerakan Cinta Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam (GcinOP-SDA) yang telah launching pada tanggal 25 Januari 2016 di Yogyakarta.

Sejalan dengan visi dan misi serta program tersebut, kami relawan Masyarakat Peduli Sungai (MELINGAI) Banjarmasin didukung oleh Balai Wilayah Sungai II Kalimantan melakukan Ekspedisi Susur Sungai Barito pada sebagian alur sungai dari Banjarmasin hingga Nagara, Amuntai dan Jenamas Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah.

MELINGAI merasa sangat berkepetingan memahami kondisi DAS Barito agar lebih memahami permasalahan sungai. Kesamaan pemahaman ini juga penting bagi semua komunitas peduli sungai se Kalimantan Selatan.

Dipilihnya aliran sungai Barito menuju kawasan Nagara pada ekspedisi tahap I dan II ini mengingat masalah ekologi, hidrologi dan hidrolika sungai dan rawanya sudah makin kompleks. Interaksi sungai dan rawa lebak/polder versus aktivitas manusia dalam aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit dll sudah sangat mempengaruhi, sehingga tingkat sedimentasinya dan kualitas airnya sangat perlu mendapat  perhatian khusus. 

Kegiatan ekspedisi ini seyogyanya bisa dilakukan dengan komprehensif apabila melibatkan pihat pihak terkait didukung tenaga ahli dan peralatan yg memadai dengan mengumpulkan berbagai informasi meliputi beberapa data penting, diantaranya :

1), hidrologi dan morfologi sepanjang sungai Barito pada alur Banjarmasin–Nagara berupa data penampang melintang sungai, kedalaman sungai,  debit sungai dan kecepatan aliran sungai.

2), ekologi sepanjang sungai berupa data keragaman flora dan fauna sepanjang  alur.

3), kondisi umum kondisi sosial  sepanjang sungai, termasuk jumlah  perkampungan di tepian alur sungai dan alat transportasi sungai yang masih beroperasi

4), kondisi ekonomi masyarakat sepanjang sungai, berupa data jumlah spot  areal persawahan/perkebunan di sepanjang alur sungai, jumlah kegiatan ekonomi masyarakat seperti  penumpukan galam, kayu log, pembuatan sagu, pembuatan minyak kelapa, dan lain-lain.

5), mencermati potensi mitigasi atau bencana yang berasal dari sungai, baik oleh sebab bencana alam atau ulah manusia.

Pada kesempatan lain, MELINGAI ingin melakukan ekspedisi sungai sungai yg ada di Kalsel bersama aktivis kabupaten/kota, agar permasalahan sungai dapat dipahami semua pemangku kepentingan dan kepedulian terhadap sungai bisa kita tumbuh kembangkan.

Sahabat.. pada kesempatan pertama ini, MELINGAI belajar bersahabat dengan alam... Banyak yg kami dapatkan dari perjalanan singkat ini. Tidak hanya dari apa yang kami lihat tetapi juga yg kami dengar berupa keluhan dan harapan masyarakat yg hidupnya sangat bergantung sungai.

Harapan kami, agar kita semua sepakat untuk melestarikan sungai dan ekosistemnya serta menjaga kesinambungan sumber daya air yang kita pinjam dari anak cucu kita. MEREKA adalah pemilik yg sesungguhnya... Jangan kita rusak milik mereka...

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016