Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memeriksa dan mensertifikasi 2.730 ton bungkil sawit (PKE) senilai Rp5,7 miliar yang diekspor melalui Pelabuhan Kabupaten Kotabaru menuju Vietnam.

“Petugas Satuan Pelayanan Batulicin Karantina Kalsel telah memeriksa ribuan ton palm kernel expeller (PKE) di gudang eksportir di Sungai Durian (Kotabaru), komoditas ini siap diekspor ke Vietnam,” kata Kepala Karantina Kalsel Sudirman di Banjarmasin, Selasa.

Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 2,2 ton Kepiting Rajungan ekspor ke Malaysia

Ia menyebutkan tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan administrasi dan fisik guna memastikan kesesuaian jenis dan jumlah komoditas, memastikan bungkil sawit bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) berupa serangga hidup.

“Selain pemeriksaan itu, petugas juga melakukan fumigasi atau pengasapan terhadap komoditas bungkil sawit ini,” tuturnya.

Sudirman menjelaskan tahapan dan rangkaian pemeriksaan dilakukan guna menjamin komoditas yang akan diekspor memenuhi seluruh persyaratan yang sudah ditetapkan oleh negara tujuan.

Setelah persyaratan ekspor lengkap dan sesuai, kata dia, karantina akan menerbitkan phytosanitary pertificate (PC) sebagai jaminan kesehatan atas komoditas yang dikirim.

Baca juga: Karantina Kalsel awasi berkala eksportir ikan arwana

Ia menekankan karantina melakukan akselerasi ekspor melalui tindakan karantina berupa pemeriksaan secara langsung di gudang eksportir yang telah ditetapkan sebagai tempat lain dan sudah melalui penilaian persyaratan dan peruntukannya dari tim teknis Karantina Kalsel agar memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Sudirman mengatakan pula bungkil sawit merupakan limbah hasil dari proses pengolahan minyak sawit yang tadinya limbah tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Namun, seiring majunya teknologi, limbah ini disulap menjadi bungkil sawit sehingga memiliki banyak manfaat dan laris manis di pasaran yang salah satu manfaatnya biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan hewan ternak.

Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan (IQfast), lanjut dia, sejak awal tahun 2024 tercatat sebanyak lima kali pengiriman komoditas bungkil sawit yang diberangkatkan dari Kalimantan Selatan ke luar negeri.

“Beberapa negara tujuan ekspor bungkil sawit di antaranya Vietnam, Tiongkok, Thailand, dan Korea Selatan dengan total volume sebanyak 37.844 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp85,4 miliar,” ujar Sudirman.

Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 27.900 belut ekspor ke Tiongkok

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024