Ustadz Haji Luthfi Syarkawi Thayib dalam tausiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin memberikan bocoran soal "Lailatul Qadar" atau malam qadar.

"Sebagaimana pendapat banyak ulama, malam qadar terjadi pada malam-malam ganjil di seluruh hari terakhir Ramadhan," ujar Ustadz Luthfi, sesudah Shalat Subuh Arba (Rabu).

Oleh karena itu, banyak kaum Muslim beri'tikaf di masjid dan meningkatkan peribadahan pada malam-malam sepuluh hari akhir Ramadhan dengan harapan bertemu Lailatul Qadar.

Menurut ustadz muda tersebut, wajar seorang Muslim merindukan atau mau bertemu Lailatul Qadar, karena mengandung nilai luar biasa yaitu lebih baik dari seribu bulan (83 tahun empat bulan).

"Namun sebagaimana pendapat Imam Ghazali kejadian Lailatul Qadar itu dari kebiasaan dan pengalaman banyak ulama, kalau awal Ramadhan pada Hari Ahad dan Arba, maka malam qadar yaitu malam ke-29," kutip Luthfi.

Begitu pula kalau awal Ramadhan hari Senin, Lailatul Qadar pada malam ke-21, awal Ramadhan -!Selasa dan Jumat, Lailatul Qadar malam ke-27, awal Ramadhan Kamis Lailatul Qadar malam ke-25 dan kalau awal Ramadhan - Sabtu, Lailatul Qadar malam ke-23, lanjut Luthfi mengutip Imam Ghazali.

Sebagai pembuktian pendapat Imam Ghazali tentang Lailatul Qadar, seorang ulama terkenal Imam Abul Hasan Sidiq membuktikan, tambah  Ustadz Luthfi.

Pada kesempatan tausiah di Masjid Assa'adah hingga pagi (menjelang Shalat Israq), Ustadz Luthfi juga memberi bocoran tentang qadha shalat wajib dengan mengutip pendapat para ulama Hadramaut Yaman.

"Qadha atau bayar ketinggalan shalat fardhu yang efektif dan efisien pada Jumat terakhir Ramadhan," kata Luthfi seraya menambahkan cara qadha tersebut banyak ulama Hadramaut lakukan," ujar Luthfi.

Mengawali tausiyahnya, Ustadz Luthfi mengatakan, ada empat kelompok kaum Muslim yang surga rindukan yaitu orang yang membaca Al Qur'an bulan Ramadhan.

Selain itu, menjaga lidah dari perkataan tidak baik, terlebih sampai menyakiti hati orang, serta memberi makan kepada orang lapar (membukakan orang berpuasa pada waktunya) dan berpuasa bulan Ramadhan, demikian Luthfi Syarkawi Thayib.
 

Ustadz Haji Luthfi Syarkawi Thayib saat tausiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Arba (3/4/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024