Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dan Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan menjalin kerja sama untuk memperkuat mitigasi bencana gempa bumi.
“BMKG Balikpapan telah menyiapkan empat selter seismik untuk Kalimantan Selatan, alat ini untuk menghitung kekuatan gempa dan untuk mengetahui titik lokasi gempa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Baca juga: Korban puting beliung di Batola terima bantuan
Ia menyebutkan empat selter seismik itu disiapkan di Kabupaten Kotobaru, Tabalong, Banjar, dan Banjarbaru.
“Banyak poin yang dibahas dalam pertemuan dengan BMKG Balikpapan, yang utamanya adalah agar kita lebih mewaspadai dan mengetahui lebih jelas upaya mitigasi terhadap bencana gempa,” ujarnya.
Ia mengatakan beberapa poin pembahasan itu, salah satunya penguatan koordinasi mitra terkait dengan langkah mitigasi bersama BMKG, lalu terkonsep program atau rencana kerja sama yang bisa disinergikan dengan BPBD Kalsel maupun kabupaten dan kota.
Program tersebut, kata dia, jangka pendek antara lain penguatan edukasi pengenalan bencana gempa dan mitigasi gempa kepada kalangan anak usia sekolah dan masyarakat umum.
Bentuk kerja sama lain, katanya, pelatihan terkait dengan mitigasi gempa dengan SDM pelatih didatangkan langsung dari BMKG Balikpapan.
Bambang mengungkapkan langkah kerja sama dengan BMKG Balikpapan untuk menyikapi kejadian gempa tektonik yang terjadi beberapa kali pada Februari lalu.
Baca juga: BPBD Tapin edukasi pelajar dan pegawai mitigasi dampak gempa bumi
Berdasarkan kejadian itu, Gubernur Kalsel meminta pihaknya memberikan perhatian khusus untuk mengambil langkah-langkah yang solutif, yakni penguatan mitigasi gempa.
Ia menyebut Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan institusi resmi yang memiliki peran utama menghimpun data dan menganalisa secara khusus terkait kegempaan (tektonik).
Berdasarkan pemaparan dari Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid bahwa gempa bumi yg terjadi di Kalimantan Selatan pada Februari lalu merupakan gempa tektonik kategori dangkal dan tidak berpotensi tsunami.
BMKG Balikpapan juga merekomendasikan BPBD Kalsel melakukan mitigasi jangka pendek seperti sosialisasi dan edukasi terkait gempa melalui sekolah dan informasi ke masyarakat, menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi, menyiapkan sistem peringatan dini melalui penyiapan alat informasi gempa dan sirine, serta simulasi pada daerah pesisir.
“Untuk jangka panjang perlu dilakukan kajian zonasi gempa bumi yang akan disinkronkan terhadap tata ruang wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Bambang.
Baca juga: Puting beliung menerjang permukiman di Anjir Pasar Batola
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“BMKG Balikpapan telah menyiapkan empat selter seismik untuk Kalimantan Selatan, alat ini untuk menghitung kekuatan gempa dan untuk mengetahui titik lokasi gempa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Baca juga: Korban puting beliung di Batola terima bantuan
Ia menyebutkan empat selter seismik itu disiapkan di Kabupaten Kotobaru, Tabalong, Banjar, dan Banjarbaru.
“Banyak poin yang dibahas dalam pertemuan dengan BMKG Balikpapan, yang utamanya adalah agar kita lebih mewaspadai dan mengetahui lebih jelas upaya mitigasi terhadap bencana gempa,” ujarnya.
Ia mengatakan beberapa poin pembahasan itu, salah satunya penguatan koordinasi mitra terkait dengan langkah mitigasi bersama BMKG, lalu terkonsep program atau rencana kerja sama yang bisa disinergikan dengan BPBD Kalsel maupun kabupaten dan kota.
Program tersebut, kata dia, jangka pendek antara lain penguatan edukasi pengenalan bencana gempa dan mitigasi gempa kepada kalangan anak usia sekolah dan masyarakat umum.
Bentuk kerja sama lain, katanya, pelatihan terkait dengan mitigasi gempa dengan SDM pelatih didatangkan langsung dari BMKG Balikpapan.
Bambang mengungkapkan langkah kerja sama dengan BMKG Balikpapan untuk menyikapi kejadian gempa tektonik yang terjadi beberapa kali pada Februari lalu.
Baca juga: BPBD Tapin edukasi pelajar dan pegawai mitigasi dampak gempa bumi
Berdasarkan kejadian itu, Gubernur Kalsel meminta pihaknya memberikan perhatian khusus untuk mengambil langkah-langkah yang solutif, yakni penguatan mitigasi gempa.
Ia menyebut Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan institusi resmi yang memiliki peran utama menghimpun data dan menganalisa secara khusus terkait kegempaan (tektonik).
Berdasarkan pemaparan dari Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid bahwa gempa bumi yg terjadi di Kalimantan Selatan pada Februari lalu merupakan gempa tektonik kategori dangkal dan tidak berpotensi tsunami.
BMKG Balikpapan juga merekomendasikan BPBD Kalsel melakukan mitigasi jangka pendek seperti sosialisasi dan edukasi terkait gempa melalui sekolah dan informasi ke masyarakat, menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi, menyiapkan sistem peringatan dini melalui penyiapan alat informasi gempa dan sirine, serta simulasi pada daerah pesisir.
“Untuk jangka panjang perlu dilakukan kajian zonasi gempa bumi yang akan disinkronkan terhadap tata ruang wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Bambang.
Baca juga: Puting beliung menerjang permukiman di Anjir Pasar Batola
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024