Terik mentari pagi tidak menyurutkan semangat para santri dan ustadz Pondok Pesantren Teknologi Pertanian Al Islam Desa Kambitin Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan melakukan penanaman bambu.

Ada sekitar 43 jenis bambu ditanam di area arboretum sekitar pondok pesantren yang merupakan bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).

Baca juga: YABN bina 166 mahasiswa ULM penerima beasiswa IBFL

Selain untuk mengembangkan berbagai jenis bambu,  penanaman di area arboretum ini  sekaligus sebagai sarana penelitian dan pendidikan bagi para santri.

Pembina ponpes Al Islam, Ustadz H Fajeriannur Mus'adi berharap arboretum ini menjadi solusi dari  tanah yang kurang subur dan ketersediaan air yang terbatas.

"Keberadaan arboretum ini diharapkan dapat menghasilkan sumber cadangan air baru dan meningkatkan kesuburan tanah di ponpes kami," jelas Ustadz Fajeriannur di Tabalong, Selasa.

Para santri yang terlibat dalam program ini tidak hanya menanam bambu, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk merawatnya dengan baik, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: YABN - Self Learning Institute lakukan program konservasi bambu di Ponpes Al Islam

Dengan penuh antusias para santri, ustadz maupun ustadzah didampingi perwakilan Yayasan Adaro Bangun Negeri mendengarkan penjelasan teknis terkait penanaman bibit bambu dan perawatannya oleh M Nor Fikri perwakilan Self Learning Institute sebagai mitra kerja.

Penanaman bambu ini menjadi awal perjalanan Ponpes Al Islam Kambitin dalam menjaga kelestarian lingkungan dan pendidikan yang berkelanjutan mewujudkan Eco Pesantren.

Semangat dan komitmen dalam merawat arboretum bambu ini diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Program penanaman bambu yang menginspirasi tidak hanya untuk menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendidikan pertanian bagi santri.

Section Head YABN Deri Angraeini, menegaskan tujuan dari program ini bukan hanya penanaman, tetapi juga proses perawatan yang baik sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

"Bibit bambu yang ditanam dan dirawat akan menjadi cerita sukses dan kebanggaan bagi semua pihak serta menjadi amal jariyah bagi kita semua," jelas Deri.

Dengan integrasi pengelolaan dan pemanfaatan area arboretum ke dalam kurikulum ponpes, santri diberi kesempatan mendalami pengetahuan tentang bambu mulai dari jenis, manfaat, perawatan hingga cara pengolahan.

Penanaman bambu juga sebagai upaya menjaga ekosistem air karena akar bambu mampu menyerap dan menyimpan cadangan air di sekitarnya serta menjadikan lahan lebih stabil dan subur. 

Selain itu, bambu juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas udara dengan melepaskan 35 persen oksigen.(Adv)

Baca juga: Anak tukang ojek yang terobsesi jadi analis data

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024