Bencana banjir lima kali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam satu bulan terakhir karena luapan Kali Benawa dan sungai lainnya yang berhulu di kawasan Pegunungan Meratus.

Ketua Posko Meratus di Kecamatan Hantakan HST Kasman Susanto ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler di Barabai, Kabupaten HST, Minggu, mengatakan sejak pertengahan Desember 2023 hingga 13 Januari 2024 sudah lima kali Kali Benawa meluap atau banjir melanda beberapa wilayah di kabupaten ini.

Baca juga: Jamaah Haul Guru Sakumpul asal Hulu Sungai mulai "merayap"

"Namun lima kali banjir dalam satu bulan terakhir tidak sedahsyat atau dampaknya separah bencana serupa pada Januari 2021. Kecuali 7 Desember 2023 kembali menghanyutkan jembatan gantung Desa Alat Hantakan," ujar Kasman.

Menurut dia, lima kali banjir keadaan daerah lintasan atau sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Benawa relatif aman, kecuali persawahan yang terendam tetapi tidak terlalu lama.

Bencana banjir tidak terbendung kala hujan dengan intensitas tinggi, karena lingkungan hidup kawasan Meratus (termasuk wilayah "Bumi Murakata" HST alami kerusakan) atau jauh berbeda keadaan sebelum tahun 1970-an masih banyak hutan perawan.

Baca juga: Banjir kembali landa HST Kalsel

"Sebagai sebab akibat dari kegiatan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) serta pembalakan atau penebangan secara liar (Bangli) dan ditambah aktivitas lain kawasan hutan Meratus HST tidak bisa berfungsi maksimal lagi sebagai kawasan tangkapan air hujan," ujarnya.

Tokoh pemuda Dayak Meratus Hantakan tersebut berharap agar pemerintah bersama warga masyarakat kembali menggalakkan penghutanan (reboisasi) tidak cuma sekedar gerakan penghijauan.

"Kita mengapresiasi adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang Gerakan Revolusi Hijau yang salah satu tujuan untuk perbaikan lingkungan yang telah rusak seperti pada kawasan Pegunungan Meratus. Tetapi hal tersebut betul-betul jalan," demikian Kasman.

Baca juga: Petugas bersihkan sungai atasi banjir di Desa Masiraan HST
 
Titian gantung Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa HST akibat bencana banjir Januari 2021 belum perbaikan sampai saat ini (Januari 2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Sebagai catatan sesudah Januari 2021, banjir besar melanda Bumi Murakata HST November 2022, kemudian 7 Desember 2023 kembali menghanyutkan jembatan gantung Desa Alat Hantakan yang baru lima hari selesai perbaikan.

Pada Januari 2024 atau hingga tanggal 13, banjir sekitar lima kali melanda beberapa wilayah Bumi Murakata HST karena luapan air Kali Benawa, Sungai Layuh Kalibaru Kecamatan Batu Benawa.

Oleh sebab itu pula Barabai (165 km utara Banjarmasin), ibukota HST yang berjuluk "kota apam" atau "Bandung Kalimantan" beberapa kali terendam karena kolam regulasi pengendali banjir di Mandingin yang berada di pinggiran kota tersebut tidak berfungsi maksimal.

Sementara dampak banjir Januari 2021 sampai saat ini masih ada belum tertangani atau perbaikan antara lain titian gantung di Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa HST.

Baca juga: TNI AD salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Desa Masiraan HST
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024