Sebanyak 300 petugas membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah untuk mengatasi banjir di wilayah Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.

“Ratusan petugas membersihkan aliran Sungai Masiraan dan Sungai Jaranih, yang terhambat dengan tumpukan sampah, ranting bambu, dan jenis sampah lainnya,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ahmad Syahriani Effendi di Barabai, Kabupaten HST, Sabtu.

Baca juga: TNI AD salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Desa Masiraan HST

Dia menyebutkan ratusan petugas gabungan itu berasal dari instansi pemerintah daerah, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Kecamatan Pandawan, Puskesmas Pandawan, Puskesmas Kambat Utara, relawan SAR, dan masyarakat.

“Wilayah ini sangat rawan bencana banjir karena berada di tepi aliran sungai, semoga debit air yang meluap segera surut agar tidak mengganggu aktivitas warga,” ujarnya.

Ahmad menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas yang berpartisipasi membersihkan aliran sungai dalam rangka mencegah bencana banjir pada musim hujan saat ini.

Ia menuturkan semangat gotong royong itu merupakan bagian dari kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: Gubernur kirim bantuan bagi warga terdampak banjir di HST
 
Tumpukan sampah menyumbat aliran air sungai akibat curah hujan yang tinggi dan merendam permukiman warga di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/1/2024). (ANTARA/HO-Pemkab HST)
Menurut Ahmad, menjaga lingkungan dari kerusakan merupakan salah satu upaya untuk investasi di masa yang akan datang.

"Kebersihan sungai adalah tanggung jawab seluruh pihak sehingga diperlukan kerja sama dalam upaya kolektif untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan lestari," katanya.

Bupati Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi menyampaikan pesan kepada petugas agar saling berkoordinasi dengan baik dan memastikan tumpukan sampah di aliran sungai dibersihkan.

Dia mengimbau jajarannya tetap mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

“Membersihkan aliran sungai ini tidak hanya mencegah banjir, tetapi juga menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan,” ujar Aulia.

Baca juga: Objek wisata di Kali Benawa tetap eksis walau banjir melanda

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024