Kepala Dinas Pendidikan Tapin Akhmad Nabhani Kamis (13/10) saat ditemui di kantornya mengungkapkan pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait bangunan SDN Rantau Kiwa 1 yang mengalami retak-retak pada lantai dan dinding..
"Kami tidak bisa berbuat banyak karena sekolah tersebut merupakan sekolah rintisan bertaraf internasional yang pembangunannya dibiayai oleh dinas Pendidikan povinsi Kalimantan Selatan." katanya.
Dijelaskan Nabhani, dinas Pendidikan provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 lalu pernah melakukan kunjungan ke Tapin dan berjanji akan merombak dan membangun sekolah tersebut dengan bangunan empat lantai.
"Namun kapan pembangunan sekolah tersebut dilakukan belum ada kepastian dan hingga kini kami masih menunggu." Ucapnya.
Nabhani menambahkan, pihaknya juga tidak bisa melakukan perombakan dalam waktu dekat lantaran tidak adanya dana, apalagi dana alokasi khusus (DAK) tidak bisa digunakan untuk perombakan total karena bisa menyalahi aturan.
Selain itu dana yang ada juga sebagian digunakan untuk keperluan lainnya yang sudah terencana dan menjadi prioritas.
"Dengan berbagai pertimbangan tersebut kami hanya bisa menunggu dari pihak dinas Pendidikan provinsi Kalimantan Selatan yang berencana akan membangun sekolah tersebut." ujarnya.
SDN Rantau Kiwa 1 yang terletak di jantung kota Rantau ini kondisinya kini cukup memprihatinkan dan membahayakan, selain bergoyang juga sudah banyak keretakan dibagian lantai dan dinding kelas bangunan bagian atas.
Meski keselamatan guru dan sebanyak 250 siswa yang menempati ruangan yang mengalami goyangan dan retakan terancam, namun kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung.et/B.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011
"Kami tidak bisa berbuat banyak karena sekolah tersebut merupakan sekolah rintisan bertaraf internasional yang pembangunannya dibiayai oleh dinas Pendidikan povinsi Kalimantan Selatan." katanya.
Dijelaskan Nabhani, dinas Pendidikan provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 lalu pernah melakukan kunjungan ke Tapin dan berjanji akan merombak dan membangun sekolah tersebut dengan bangunan empat lantai.
"Namun kapan pembangunan sekolah tersebut dilakukan belum ada kepastian dan hingga kini kami masih menunggu." Ucapnya.
Nabhani menambahkan, pihaknya juga tidak bisa melakukan perombakan dalam waktu dekat lantaran tidak adanya dana, apalagi dana alokasi khusus (DAK) tidak bisa digunakan untuk perombakan total karena bisa menyalahi aturan.
Selain itu dana yang ada juga sebagian digunakan untuk keperluan lainnya yang sudah terencana dan menjadi prioritas.
"Dengan berbagai pertimbangan tersebut kami hanya bisa menunggu dari pihak dinas Pendidikan provinsi Kalimantan Selatan yang berencana akan membangun sekolah tersebut." ujarnya.
SDN Rantau Kiwa 1 yang terletak di jantung kota Rantau ini kondisinya kini cukup memprihatinkan dan membahayakan, selain bergoyang juga sudah banyak keretakan dibagian lantai dan dinding kelas bangunan bagian atas.
Meski keselamatan guru dan sebanyak 250 siswa yang menempati ruangan yang mengalami goyangan dan retakan terancam, namun kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung.et/B.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011