Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin mengantisipasi bencana menjelang musim hujan ekstrem terutama potensi banjir karena kondisi cuaca tidak dapat diprediksi.

“Jika curah hujan tinggi dan cuaca tak menentu sangat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor, kata Kepala BWS wilayah III, I Putu Eddy Purna Wijaya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat.

Baca juga: BWS III dan pemda tangani tumpukan eceng gondok di Sungai Martapura

Eddy menuturkan saat ini cuaca dapat berubah secara cepat ekstrem sehingga berpotensi terjadi bencana di wilayah Kalimantan Selatan.

Guna mengantisipasi bencana, BWS Kalimantan III menggelar kesiapsigaan pasukan yang dihadiri 69 personel, pejabat struktural, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kabupaten/kota se-Kalsel dan PUPR kabupaten/kota se-Kalsel, dan komunitas Masyarakat Peduli Sungai (Melingai).

Menurut Eddy, bencana banjir dan tanah longsor belum terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, tetapi sudah melanda di daerah Sumatera.

“Bahkan curah hujan sudah tinggi di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat sebentar lagi akan dirasakan di wilayah ini,” ujar Eddy.

Baca juga: BWS Kalimantan dukung Gerakan Nasional 1.000 hekare pangan di Tapin

Eddy menegaskan perlu sinergitas dari satuan tugas lintas sektoral, seperti yang dilakukan saat musim kering lalu, sehingga menghasilkan kerja yang baik dan pola semacam itu bisa diterapkan saat menghadapi musim hujan.

Berdasarkan laporan, wilayah Kalsel dilanda beberapa banjir selama 2023, yakni Kabupaten Balangan enam kali, Kabupaten Banjar (delapan kali), Kota Banjarbaru (dua kali), Banjarmasin (dua kali), Batola (satu kali), HSS (empat kali), HST (lima kali), HSU (lima kali), Kotabaru (satu kali), Tabalong (tiga kali), Tanah Laut (satu kali), dan Tapin (satu kali).

"Melihat data tersebut membuktikan ancaman bencana banjir di Kalsel cukup besar,” ungkap Eddy.

Eddy menyatakan apel kesiapsigaan bencana BWS Kalimantan III untuk menyiapkan personel menghadapi bencana di wilayah Kalimantan Selatan.

BWS Kalimantan III menyiapkan 2.316 unit Bronjong, 5.065 unit geobag standar, 1.940 unit geobag, dan 100 unit sandbag. Kemudian alat disebutkan eksavator, amphibious eksavator mini dan yang long, dumtruk, truk carena, selfloade, mobil pump, poma alkon, mesin perahu, perahu karet, forklift, lighting tower, serta mesin jahit geotekstil.

Baca juga: BWS Kalimantan III ajak KPS ubah mindset masyarakat tentang sungai

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023