Pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III mengajak kalangan komunitas peduli sungai (KPS) yang ada di wilayah Kota Banjarmasin untuk berkolaborasi mengubah sudut pemikiran masyarakat Banjarmasin atau mindset tentang sungai.
"Kita berharap pemikiran sebagian warga yang menganggap sungai sebagai lokasi atau tempat pembuangan sampah itu bisa diubah dengan selalu menjaga sungai agar tetap bersih," kata Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, ST saat bertemu dengan kalangan KPS, Masyarakat Peduli Sungai (Melingai), KPS Hijau Daun di Handil Bakti, Kabupaten Batola, Selasa malam.
Pertemuan antara Kepala BWS didampingi beberapa karyawannya bersama para KPS berlokasi di rumah makan Pawon Tlogo untuk membahas berbagai program kedepan kaitan kersajama edukasi, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk memelihara sungai.
Menurut I Putu, selama ini lebih banyak berorientasi proyek dalam mengerjakan normalisasi atau revitalisasi tentang sungai, dan belum banyak menyentuh mengenai merubah mindset masyarakat sekitar sungai untuk selalu menjaga sungai.
"Jika kita hanya mengutamakan proyek tanpa menyentuh penyadaran masyarakat untuk memelihara sungai maka persoalan sungai tak akan tuntas," tambahnya.
Oleh karena itu, BWS ingin mendengar atau masukan dari KPS Melingai atau Hijau Daun mungkin ada cara atau kiat yang bisa merubah mindset masyarakat tersebut.
Kemudian iamengungkapkan memang ada pekerjaan yang akan dilakukan oleh BWS III untuk menormalisasi Sungai Teluk Dalam, Kota Banjarmasin, sepanjang sekitar 1,7 kilometer, agar sungai tersebut lebih dalam dan aliran sungai bisa lebih normal.
Jika sungai Teluk Dalam itu dinormalisasikan harapannya fungsi sungai bisa dikembalikan sebagaimana mestinya, sebagai drainase, sebagai transportasi, dan airnya untuk keperluan masyarakat, disamping sebagai objek wisata.
Dituturkannya lagi, dua minggu kedepan pihak BWS III bekerjasama dengan Korem 101 Antasari memulai kegiatan normalisasi sungai Teluk Dalam samping jalan Sutoyo dengan cara mengeruk sedimentasinya sepanjang 1,7 km dari kawasan pasar Teluk Dalam hingga sungai Tatas.
Untuk memudahkan pekerjaan ini TNI menggunakan exavator, adapun pembersihan sampah dan lumpur di bawah jembatan dikerjakan secara manual oleh warga secara padat karya.
BWS berharap dukungan warga dan pemangku sungai serta komunitas peduli sungai mendukung kelancaran kegiatan ini.
Suksesnya proyek ini akan mendukung rencana penataan sungai-sungai di Banjarmasin melalui program Urban Flood Resillence Project (NUFRep) yang bersumber dari dana hibah Bank Dunia yang akan direalisasikan mulai tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kita berharap pemikiran sebagian warga yang menganggap sungai sebagai lokasi atau tempat pembuangan sampah itu bisa diubah dengan selalu menjaga sungai agar tetap bersih," kata Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, ST saat bertemu dengan kalangan KPS, Masyarakat Peduli Sungai (Melingai), KPS Hijau Daun di Handil Bakti, Kabupaten Batola, Selasa malam.
Pertemuan antara Kepala BWS didampingi beberapa karyawannya bersama para KPS berlokasi di rumah makan Pawon Tlogo untuk membahas berbagai program kedepan kaitan kersajama edukasi, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk memelihara sungai.
Menurut I Putu, selama ini lebih banyak berorientasi proyek dalam mengerjakan normalisasi atau revitalisasi tentang sungai, dan belum banyak menyentuh mengenai merubah mindset masyarakat sekitar sungai untuk selalu menjaga sungai.
"Jika kita hanya mengutamakan proyek tanpa menyentuh penyadaran masyarakat untuk memelihara sungai maka persoalan sungai tak akan tuntas," tambahnya.
Oleh karena itu, BWS ingin mendengar atau masukan dari KPS Melingai atau Hijau Daun mungkin ada cara atau kiat yang bisa merubah mindset masyarakat tersebut.
Kemudian iamengungkapkan memang ada pekerjaan yang akan dilakukan oleh BWS III untuk menormalisasi Sungai Teluk Dalam, Kota Banjarmasin, sepanjang sekitar 1,7 kilometer, agar sungai tersebut lebih dalam dan aliran sungai bisa lebih normal.
Jika sungai Teluk Dalam itu dinormalisasikan harapannya fungsi sungai bisa dikembalikan sebagaimana mestinya, sebagai drainase, sebagai transportasi, dan airnya untuk keperluan masyarakat, disamping sebagai objek wisata.
Dituturkannya lagi, dua minggu kedepan pihak BWS III bekerjasama dengan Korem 101 Antasari memulai kegiatan normalisasi sungai Teluk Dalam samping jalan Sutoyo dengan cara mengeruk sedimentasinya sepanjang 1,7 km dari kawasan pasar Teluk Dalam hingga sungai Tatas.
Untuk memudahkan pekerjaan ini TNI menggunakan exavator, adapun pembersihan sampah dan lumpur di bawah jembatan dikerjakan secara manual oleh warga secara padat karya.
BWS berharap dukungan warga dan pemangku sungai serta komunitas peduli sungai mendukung kelancaran kegiatan ini.
Suksesnya proyek ini akan mendukung rencana penataan sungai-sungai di Banjarmasin melalui program Urban Flood Resillence Project (NUFRep) yang bersumber dari dana hibah Bank Dunia yang akan direalisasikan mulai tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023