Pondok Pesantren (Ponpes) binaan PT Adaro, yakni Nurul Muhibbin Desa Halong Kabupaten Balangan dan Al Islam Desa Kambitin Kabupaten Tabalong memanjang produk unggulan di Banua Ekonomi Syariah Expo yang berlangsung di Lapangan Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 23-25 Oktober 2023.
CSR Departement Head PT Adaro Energy Indonesia sekaligus Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Zuraida Murdia Hamdie di Banjarbaru, Rabu, mengatakan produk unggulan yang ditampilkan berupa makanan olahan, madu kelulut, pupuk dan obat penggemuk sapi.
Zuraida mengatakan Adaro menggulirkan program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang semakin berkembang hingga menghasilkan aneka usaha pondok pesantren menuju kemandirian.
Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU
Selain pembinaan, Adaro pun memberikan dukungan pemasaran produk usaha dari pondok pesantren berbagai pameran, salah satunya Banua Ekonomi Syariah Expo.
Adaro melalui PT Adaro Indonesia dan YABN pun ikut terlibat pada pelaksanaan kegiatan hasil kolaborasi dan sinergi dari Pemerintah Provinsi Kalsel dengan DPW Ikatan Pesantren Provinsi Kalsel tersebut.
Zuraida mengatakan Adaro bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.
Baca juga: Sosok Priyadi jadi panutan bagi Habibie
“Terlebih untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri produk halal dunia 2024, Adaro melihat upaya bersama semakin penting demi terciptanya dampak yang berkontribusi untuk pencapaian visi tersebut,” ucap Zuraida.
CSR Section Head PT Adaro Indonesia Yuri Budhi Sujalmi mengungkapkan hasil usaha Ponpes Nurul Muhibbin berupa peternakan ayam petelur dan Ponpes Al Islam berbentuk pupuk dan obat penggemuk sapi.
Program Adaro Santri Sejahtera dengan slogan "Ponpes Mandiri, Ustadz Berdaya, Santri Sejahtera" tersebut pun membina unit usaha Ponpes Miftahul Ulum Desa Bangkiling Kabupaten Tabalong yang membudidayakan ikan patin.
"Program Adaro Santri Sejahtera ini diharapkan santri mampu mandiri dan berwirausaha," tutur Yuri.
Baca juga: Dua Tahun Derita Katarak Husna Bersyukur Bisa jalani Operasi Gratis
Saat membuka Banua Ekonomi Syariah Expo, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menuturkan kegiatan ini menjadi sarana untuk menghimpun ekosistem usaha berbasis syariah.
Dengan tema "Bergerak Membangun Ekonomi Umat", expo tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan perekonomian umat.
"Pesantren sudah sejak lama berperan dalam pembangunan, ulama dan santri berjuang dalam kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan ekonomi," ujar Sabirin.
Baca juga: Pemkab HSU dan PT Adaro Indonesia gelar operasi katarak gratis
Selanjutnya kegiatan ini menjadi ruang bagi unit usaha ponpes dan pelaku usaha berbasis syariah untuk meningkatkan daya saing agar lebih dikenal masyarakat.
Pemprov Kalsel pun terus mendorong pemberdayaan pesantren dalam bidang ekonomi karena unit usaha pesantren yang sejahtera, tidak hanya akan menyokong kemandirian pesantren, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Di Provinsi Kalsel terdapat 286 pondok pesantren dengan jumlah santri lebih 64.000 orang dan empat perguruan tinggi membuka program studi keuangan syariah.
Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
CSR Departement Head PT Adaro Energy Indonesia sekaligus Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Zuraida Murdia Hamdie di Banjarbaru, Rabu, mengatakan produk unggulan yang ditampilkan berupa makanan olahan, madu kelulut, pupuk dan obat penggemuk sapi.
Zuraida mengatakan Adaro menggulirkan program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang semakin berkembang hingga menghasilkan aneka usaha pondok pesantren menuju kemandirian.
Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU
Selain pembinaan, Adaro pun memberikan dukungan pemasaran produk usaha dari pondok pesantren berbagai pameran, salah satunya Banua Ekonomi Syariah Expo.
Adaro melalui PT Adaro Indonesia dan YABN pun ikut terlibat pada pelaksanaan kegiatan hasil kolaborasi dan sinergi dari Pemerintah Provinsi Kalsel dengan DPW Ikatan Pesantren Provinsi Kalsel tersebut.
Zuraida mengatakan Adaro bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.
Baca juga: Sosok Priyadi jadi panutan bagi Habibie
“Terlebih untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri produk halal dunia 2024, Adaro melihat upaya bersama semakin penting demi terciptanya dampak yang berkontribusi untuk pencapaian visi tersebut,” ucap Zuraida.
CSR Section Head PT Adaro Indonesia Yuri Budhi Sujalmi mengungkapkan hasil usaha Ponpes Nurul Muhibbin berupa peternakan ayam petelur dan Ponpes Al Islam berbentuk pupuk dan obat penggemuk sapi.
Program Adaro Santri Sejahtera dengan slogan "Ponpes Mandiri, Ustadz Berdaya, Santri Sejahtera" tersebut pun membina unit usaha Ponpes Miftahul Ulum Desa Bangkiling Kabupaten Tabalong yang membudidayakan ikan patin.
"Program Adaro Santri Sejahtera ini diharapkan santri mampu mandiri dan berwirausaha," tutur Yuri.
Baca juga: Dua Tahun Derita Katarak Husna Bersyukur Bisa jalani Operasi Gratis
Saat membuka Banua Ekonomi Syariah Expo, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menuturkan kegiatan ini menjadi sarana untuk menghimpun ekosistem usaha berbasis syariah.
Dengan tema "Bergerak Membangun Ekonomi Umat", expo tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan perekonomian umat.
"Pesantren sudah sejak lama berperan dalam pembangunan, ulama dan santri berjuang dalam kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan ekonomi," ujar Sabirin.
Baca juga: Pemkab HSU dan PT Adaro Indonesia gelar operasi katarak gratis
Selanjutnya kegiatan ini menjadi ruang bagi unit usaha ponpes dan pelaku usaha berbasis syariah untuk meningkatkan daya saing agar lebih dikenal masyarakat.
Pemprov Kalsel pun terus mendorong pemberdayaan pesantren dalam bidang ekonomi karena unit usaha pesantren yang sejahtera, tidak hanya akan menyokong kemandirian pesantren, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Di Provinsi Kalsel terdapat 286 pondok pesantren dengan jumlah santri lebih 64.000 orang dan empat perguruan tinggi membuka program studi keuangan syariah.
Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023