Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IX Kalimantan menetapkan Pasar Rancah Mampulang Desa Balida Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan menetapkan sebagai percontohan ekosistem keuangan inklusif (EKI).

Kepala OJK Regional IX Kalimantan Darmansyah saat dikonfirmasi di Paringin, Balangan, Selasa, mengatakan hal itu karena Pasar Rancah Mampulang Desa Balida berkembang menjadi salah satu tujuan wisata budaya di Kabupaten Balangan sejak dibuka pada awal 2020.

Baca juga: Bank Kalsel jadikan Desa Balida sebagai "Desa Akselerasi"

“Desa Balida tahun ini menjadi desa akselerasi dan kami mendukung penuh dalam pengembangan tempat wisata ini," kata Darmansyah.

Ia menambahkan Otoritas Jasa Keuangan mencanangkan program ekonomi keuangan inklusif pada 2023.

OJK Regional 9 Kalimantan bersama Bank Kalsel meluncurkan ekosistem keuangan inklusif di Desa Balida sebagai desa akselerasi saat Festival Pasar Budaya Rancah Mampulang pada Minggu (22/10).

Melalui kerja sama itu, Darmansyah mengharapkan Pasar Rancah Mampulang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penanaman modal untuk pinjaman bunga nol persen dan bebas biaya administrasi melalui program "Sanggam Babungas". 

Termasuk pemberian kredit BPR Balangan melalui program Sanggam Bakabun agar warga Balangan bisa mendapat pinjaman untuk memiliki tempat tinggal yang layak. 

Baca juga: Desa Balida Balangan jadi percontohan sistem keuangan inklusif

Bupati Balangan Abdul Hadi mengapresiasi OJK Regional 9 Kalimantan, Bank Kalsel, serta PT Adaro Indonesia yang sejak awal membantu pengembangan Desa Balida melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).

"Terima kasih kepada PT Adaro Indonesia yang mendukung pengembangan tempat wisata Desa Balida melalui  program CSR-nya," ungkap Abdul Hadi.
Sementara itu, CSR Program Section Head PT Adaro Indonesia Heriyanto Andilolo menuturkan Festival Pasar Budaya Rancah merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan ekosistem keuangan inklusif dan Desa Balida menjadi percontohan di Kalimantan Selatan.

"Sebelumnya telah dilakukan studi tiru ke Desa Pujon Kidul, Kota Malang dan Ketapanrame, Mojokerto," ungkap Heriyanto.

Sebagai salah satu desa binaan Adaro, Pasar Budaya Rancah Mampulang juga mendapat  dukungan infrastruktur, seperti perbaikan jembatan, pagar, pemberian material batu split/kerikil untuk area jalan pengunjung, pembuatan saluran air hingga pembangunan Sollar Cell 1.000 Watt.

Baca juga: Legislator dukung upaya pemda wujudkan keuangan inklusif

Selain itu, Adaro memberikan pelatihan pengolahan bambu kepada pengelola dan masyarakat di sekitar Pasar Budaya Racah Mampulang bekerja sama dengan Yayasan Bambu Indonesia selaku pemberi pelatihan.

Kepala Desa Balida Syahridin mengatakan pasar budaya ini menjadi satu sarana mempromosikan kesenian tradisional termasuk kuliner lokal.

Selain tarian lokal, Pasar Budaya Rancah Mampulang juga menyuguhkan permainan tradisional, seperti balogo dan batungkau untuk menghibur para pengunjung.

Menggunakan koin atau "racah", pengunjung bisa menikmati aneka kuliner khas Banjar yang tersedia dengan harga terjangkau.

Setiap bulan, Syahidin mengungkapkan pasar festival mampu meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Desa Balida yang menjadi binaan PT Adaro Indonesia.

Baca juga: BRI bagikan 30 beasiswa pada program Desa BRIlian

Dengan tiket masuk yang murah hanya Rp5.000 per orang, pengunjung tidak hanya dari Balangan tetapi juga banyak berdatangan dari luar Balangan.

"Pengunjung lebih banyak jika ada pagelaran budaya. Setiap pengunjung harus menukarkan uang dengan koin racah, maka satu koin senilai Rp1.000 dan Rp5.000 untuk bertransaksi" ungkapnya.

Syahridin yang pernah meraih penghargaan Pemuda Pelopor Seni Budaya tingkat nasional bidang seni budaya pada 2010 itu, mengakui pasar budaya jadi ajang pengembangan seni dan budaya tradisional di Desa Balida.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023