Dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan program dosen wajib mengabdi dengan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan wisata kampung sayur di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru.

Tim Dosen pengabdian tersebut diantaranya H Aulia, S.Sos., MAP., Sidderatul Akbar, S.Sos., M.Si., Dewi Purboningsih, S.AP., M.AP., dan dibantu oleh beberapa mahasiswanya yakni M Rizal Bima, Hijjatin Mardhatina, Jhanny Sabatina Frinitasari.

“Tim dosen terlebih dahulu melaksanakan penelitian di daerah ini, sehingga kita dapat menemukan permasalahan yang dialami oleh warga setempat,” kata Pemateri Tim Dosen Mengabdi Sidderatul Akbar di Banjarbaru, Minggu.

Baca juga: Dosen ULM perkuat pemahaman stunting di tingkat kelurahan

Sidderatul menyebutkan kegiatan pengabdian dosen tersebut mengambil tema “Konsolidasi kelompok tani dalam pembentukan wisata edukasi kampung sayur laura”.

“Warga kampung sayur memiliki motivasi tinggi tetapi mereka membutuhkan pendamping untuk membina dan mengedukasi pelaksanaan teknis,” ucapnya.

Dia menuturkan meskipun daerah itu memiliki potensi besar kebun sayur, pihaknya menemukan permasalahan masyarakat di RT04/RW02 tersebut diantaranya petani belum mampu mendesain dan menentukan titik lokasi untuk dijadikan sebagai ikon kebun agar memiliki ciri khas yang dapat dikenal warga luar.

Baca juga: Dosen ULM cetak komunitas "IRT" terampil pembuatan kain sasirangan
Perwakilan Tim Dosen Mengabdi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sedang memberikan materi pada kegiatan edukasi wisata kampung sayur, di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/7/2023). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Menurutnya, ciri khas lokasi perlu didesain agar kebun sayur itu mudah diingat oleh orang luar daerah sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan dan pendapatan warga setempat.

Hal tersebut menjadi salah satu teknik pemasaran agar masyarakat dari luar daerah memiliki minat yang tinggi untuk berkunjung ke kampung sayur itu.

Kemudian tentang manajemen pengolahan kebun agar menjadi kampung wisata sayur, warga setempat belum mahir untuk menentukan langkah permulaan seperti apa yang harus dilakukan.

Baca juga: ULM tambah 101 dosen dan tenaga kependidikan

Sidderatul mengungkapkan edukasi dan pembinaan adalah langkah utama untuk menentukan masa depan para petani kebun sayur guna meningkatkan taraf hidup dan ekonomi warga setempat.

Peserta kegiatan edukasi dari Tim Dosen Mengabdi mengundang sebanyak 15 orang diantaranya masyarakat sekitar dan pemuda organisasi Karang Taruna.

Kegiatan pengabdian dosen itu juga memiliki tujuan untuk membangkitkan dan melestarikan kepentingan generasi selanjutnya yakni para anak petani kebun sayur di kelurahan setempat, terlebih pada era teknologi banyak anak petani yang mulai meninggalkan profesi mulai tersebut.

Baca juga: Rektor ULM siapkan penghargaan untuk dosen top 100 peneliti Indonesia
Perwakilan Tim Dosen Mengabdi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sedang memberikan materi pada kegiatan edukasi wisata kampung sayur, di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/7/2023). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

“Kita harus menggali potensi yang ada untuk kepentingan generasi yang akan datang,” ujar Sidderatul.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna setempat Eko Winarto menyebutkan warga setempat membutuhkan pembinaan dan edukasi agar memiliki gagasan dan pemikiran guna mengembangkan potensi kebun sayur.

Eko mengaku para petani hanya mengandalkan pasar terdekat untuk menjual sayur sementara potensi hasil kebun cukup tinggi.

Ia mengatakan pihaknya masih mengalami beberapa permasalahan seperti kebutuhan pupuk dan gagasan pengolahan kebun agar memiliki ikon yang mudah dikenal orang banyak.

Eko berharap perdagangan hasil sayur dari daerahnya itu dapat meningkat hingga keluar pulau.

“Kami membutuhkan pendamping teknis dan perhatian lebih dari pemerintah setempat,” ujar Eko.

Baca juga: Bupati bangga mahasiswa ULM gelar Barambai Expo 2022

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023