Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru, Kalimantan Selatan bekerja sama Yayasan Roemah Pelita Bangsa menggelar "Family Support Group" (FSG) mengundang keluarga peserta rehabilitasi sosial.
Jika tidak menyadarinya, mereka bisa menyimpan harapan yang terlalu tinggi kepada pengguna dan menjadi marah serta sangat kecewa jika pemulihan kecanduaan tidak menjadi sesuai harapan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Lapas Banjarbaru diterima di Banjarbaru, Sabtu, kegiatan dihadiri para konselor adiksi mendampingi yang peserta rehabilitasi bertemu keluarga di Aula Lapas, Jumat (14/7).
Baca juga: Anak binaan LKSA Al-Tamar terima bantuan uang saku pendidikan
Baca juga: Anak binaan LKSA Al-Tamar terima bantuan uang saku pendidikan
Kepala Lapas Amico Balalembang melalui Kepala Subseksi Perawatan Dedy Safitri mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi proses pemulihan program rehabilitasi dan salah satunya dukungan keluarga.
"Dukungan keluarga sangat penting karena dapat memberi penguatan terhadap peserta menjalani proses rehabilitasi dan pasca rehabilitasi serta meningkatkan rasa percaya diri pecandu agar cepat pulih dan siap kembali ke masyarakat," ujarnya.
Bharata Ariedona dari Yayasan Roemah Pelita Bangsa memberikan apresiasi program rehabilitasi sosial yang digelar Lapas Banjarbaru usai menyampaikan materi "Codependency" yang ditujukan bagi keluarga dan peserta rehabilitasi.
"Codependency adalah suatu kondisi di mana orang-orang yang dekat di sekitar penguna menjadi sangat terobsesi memperbaiki keadaan si pengguna narkoba. Seorang yang codependency memiliki kesamaan-kesamaan cara berpikir dan sikap yang jika tidak mulai dikenalkan dan dirubah akan membuat masalah berlarut-larut dan bertambah parah," jelas Bharata
Menurut Bharata, recovery (pemulihan) bukan merupakan hal yang mudah dan semua anggota keluarga harus mengetahui dan menyadarinya sehingga membantu pemulihan pengguna.
Jika tidak menyadarinya, mereka bisa menyimpan harapan yang terlalu tinggi kepada pengguna dan menjadi marah serta sangat kecewa jika pemulihan kecanduaan tidak menjadi sesuai harapan mereka.
"Oleh karena itu, keluarga harus memberikan dukungan dan motivasi secara konsisten, memberikan kepercayaan dan penghargaan atas setiap perbaikan dan kemajuan serta tidak mengungkit masa lalu dengan sengaja," pesannya.
Ditekankan Bharata, jika hal tersebut dilakukan keluarga maka akan sangat membantu pecandu dari proses pemulihan sehingga mereka bisa cepat pulih dan diharapkan tidak lagi kecanduan.
Diketahui, FSG adalah salah satu kegiatan terakhir dalam program rehabilitasi sosial tahap I di Lapas Banjarbaru berlangsung selama 6 bulan sejak Februari hingga Juli 2023 dengan peserta sebanyak 180 orang warga binaan.
Pada kegiatan FSG, keluarga dan peserta rehabilitasi saling berbagi dan memberikan dukungan, berbagi pengetahuan (Family Education), berbagi cerita (Family Sharing), dan sekaligus sebagai bentuk terapi keluarga (Family Therapy).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023