Kondisi Jembatan Lampihong, Kabupaten Balangan peninggalan zaman Belanda yang menjadi cagar budaya Provinsi Kalimantan Selatan tersebut semakin hari kian memprihatinkan ditambah dengan banyaknya sejumlah pengendara yang mengalami kecelakaan saat melintas.

“Dengan kondisi jembatan yang sekarang sudah banyak pengendara yang mengalami kecelakaan dari luka ringan sampai luka parah,” kata Lahmudin salah satu warga Kecamatan Lampihong kepada ANTARA, Minggu.

Baca juga: Polisi tindaklanjuti laporan petugas Dishub Balangan kehilangan kendaraan operasional

Lahmudin menuturkan warga setempat ingin secepatnya jembatan tersebut diperbaiki jangan sampai didiamkan terus oleh pemerintah, yang penting warga saat melintas tidak takut apalagi saat berpapasan.

Lahmudin menyebutkan kalau menunggu pemerintah warga takut kalau pengendara yang melintas akan terjatuh ke sungai, oleh karena itu pada hari ini warga setempat gotong royong menambal jalan dengan semen.

“Tahun lalu Bupati Balangan telah mengecek jembatan ini dan beberapa hari lalu juga ada kunjungan dari dinas terkait semoga secepatnya ada tindakan, karena sudah beberapa tahun ini mereka datang hanya mengecek saja tanpa ada tindakan,” sebutnya.

Oleh karena itu para warga berharap pemerintah maupun pihak terkait lainnya jangan hanya datang untuk mengecek atau mengukur saja, tapi secepatnya harus ada tindak lanjutnya.

“Semoga cepat ditindaklanjuti, karena kondisinya sangat memprihatinkan sekali ditambah juga kayu ulin penyangga jembatan banyak yang sudah patah,” harap warga.

Sementara Kepala Seksi Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan Wahid Ramadani saat dikonfirmasi, mengungkapkan untuk pengerjaan Jembatan Lampihong, Kabupaten Balangan tersebut akan dikerjakan pada tahun 2024.

“Insya Allah dikerjakan tahun depan diganti dengan yang baru, dan seandainya lahan memungkinkan baik sekali itu dijadikan aset budaya,” ungkap Wahid.

Baca juga: Pendapat Camat Lampihong terkait amblasan tanah di Desa Matang Lurus9

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023