Khatib H Muhammad Bachtiar mengingatkan kaum Muslim jangan menghubungkan gerhana matahari dengan hal yang bukan-bukan.

M Bachtiar mengingatkan itu dengan mengutip Hadits Rasulullah Muhammad Saw yang diriwayatkan Buchari - Muslim saat khutbah Shalat Gerhana Matahari di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Kamis siang.

"Jadi gerhana matahari murni karena Kemahakuasaan Allah, tidak ada hubungan dengan yang lain-lain," ujar khatib mengutip Hadits Rasulullah Saw tersebut.

Ia menerangkan, saat terjadi gerhana matahari kebetulan putra Rasulullah Saw yang bernama Ibrahim meninggal dunia.

Oleh karenanya Suku Quraisy menghubungkan gerhana matahari dengan kematian Ibrahim..

Namun Rasulullah Saw ketika itu langsung menanggapi bahwa gerhana matahari tidak ada hubungan dengan kematian anaknya yang bernama Ibrahim.

"Hikmah dibalik semua peristiwa alam seperti gempa, gerhana bulan dan gerhana matahari menyuruh kita berpikir dan berpikir," demikian M Bachtiar.
Khatib H Muhammad Bachtiar saat khutbah usai Shalat Gerhana Matahari di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Kamis siang (20/4/24) (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Pelaksanaan shalat sunat Gerhana Matahari sebanyak dua rakaat dengan empat kali ruko atau masing-masing rakaat dua kali ruko serta dua kali membaca Fatihah.

Sedangkan khutbah sesudah pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari saat sedang terjadi peristiwa langka tersebut.

Kaum Muslim di Kalsel, terutama "kota seribu sungai" Banjarmasin tampak beramai-ramai melaksanakan Shalat Gerhana Matahari, baik di masjid maupun "langgar" (surau) atau mushalla.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023