Sebanyak 200 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengikuti "Voluntary Counselling and Testing" (VCT) mobile atau HIV/AIDS.
Kepala Lapas Kelas IIB Banjarbaru Amico Balalembang di Banjarbaru, Rabu, mengatakan, pelaksanaan VCT mobile bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.
Baca juga: Kalsel kemarin, polisi ciduk pelaku penggelapan uang koperasi hingga Lapas Banjarbaru gelar pekan olahraga
"Sebanyak 200 warga binaan secara bergiliran di halaman Klinik Pratama Lapas menjalani pengambilan darah untuk tes HIV maupun IMS," ujar Amico.
Amico menuturkan pemeriksaan rutinitas tersebut sebagai upaya pencegahan secara dini serta mencegah penularan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di kalangan warga binaan.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kota Banjarbaru Rahmaniah mengatakan VCT mobile merupakan program menuju Kota Banjarbaru Three Zero HIV/AIDS pada 2030.
Rahmaniah menjelaskan program Kota Banjarbaru Three Zero (30) HIV/AIDS pada 2030 untuk memastikan tidak ditemukan kasus baru, tidak ada diskriminasi dan tidak ada kematian disebabkan oleh HIV/AIDS.
Baca juga: Lapas Banjarbaru gelar pekan olahraga kolaborasi stakeholder dan warga binaan
"Dipilihnya Lapas Banjarbaru karena diduga banyak populasi beresiko penularan HIV seperti penularan lewat jarum suntik (tato), dan seks bebas (ketika di luar lapas) sehingga dikhawatirkan ada populasi," ujarnya.
Disebutkan Rahmaniah, Dinkes Kota Banjarbaru menargetkan pemeriksaan HIV kepada 1.200 orang masyarakat sepanjang 2023 dengan menyasar beberapa populasi masyarakat di kota setempat.
"Tidak hanya di Lapas, program juga menyasar populasi lain yang rentan penularan HIV di Banjarbaru dan target tahun 2030 nanti tidak ada lagi kasus kematian disebabkan oleh HIV atau IMS," sebut dia.
Rahmaniah menambahkan pemeriksaan VCT mobile sebagai upaya mengetahui status HIV dan jika ditemukan cepat dilakukan pengobatan sehingga tidak sampai terjadi penularan pada suatu populasi.
"Hasil pemeriksaan HIV/IMS yang melibatkan 200 warga binaan di dalam lingkungan lapas dengan cara diambil darah kemudian diperiksa menggunakan peralatan, semua hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Ratusan WBP Lapas Banjarbaru khidmat ikuti ceramah sambut Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kepala Lapas Kelas IIB Banjarbaru Amico Balalembang di Banjarbaru, Rabu, mengatakan, pelaksanaan VCT mobile bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.
Baca juga: Kalsel kemarin, polisi ciduk pelaku penggelapan uang koperasi hingga Lapas Banjarbaru gelar pekan olahraga
"Sebanyak 200 warga binaan secara bergiliran di halaman Klinik Pratama Lapas menjalani pengambilan darah untuk tes HIV maupun IMS," ujar Amico.
Amico menuturkan pemeriksaan rutinitas tersebut sebagai upaya pencegahan secara dini serta mencegah penularan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di kalangan warga binaan.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kota Banjarbaru Rahmaniah mengatakan VCT mobile merupakan program menuju Kota Banjarbaru Three Zero HIV/AIDS pada 2030.
Rahmaniah menjelaskan program Kota Banjarbaru Three Zero (30) HIV/AIDS pada 2030 untuk memastikan tidak ditemukan kasus baru, tidak ada diskriminasi dan tidak ada kematian disebabkan oleh HIV/AIDS.
Baca juga: Lapas Banjarbaru gelar pekan olahraga kolaborasi stakeholder dan warga binaan
"Dipilihnya Lapas Banjarbaru karena diduga banyak populasi beresiko penularan HIV seperti penularan lewat jarum suntik (tato), dan seks bebas (ketika di luar lapas) sehingga dikhawatirkan ada populasi," ujarnya.
Disebutkan Rahmaniah, Dinkes Kota Banjarbaru menargetkan pemeriksaan HIV kepada 1.200 orang masyarakat sepanjang 2023 dengan menyasar beberapa populasi masyarakat di kota setempat.
"Tidak hanya di Lapas, program juga menyasar populasi lain yang rentan penularan HIV di Banjarbaru dan target tahun 2030 nanti tidak ada lagi kasus kematian disebabkan oleh HIV atau IMS," sebut dia.
Rahmaniah menambahkan pemeriksaan VCT mobile sebagai upaya mengetahui status HIV dan jika ditemukan cepat dilakukan pengobatan sehingga tidak sampai terjadi penularan pada suatu populasi.
"Hasil pemeriksaan HIV/IMS yang melibatkan 200 warga binaan di dalam lingkungan lapas dengan cara diambil darah kemudian diperiksa menggunakan peralatan, semua hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Ratusan WBP Lapas Banjarbaru khidmat ikuti ceramah sambut Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023