Mengenalkan seni bela diri asal Brazil di Kalimantan Selatan (Kalsel), terutama Kota Banjarmasin melalui gelar pertandingan.
Coach atau pelatih Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) Banjarmasin Thius Salan melalui telepon seluler, Senin menerangkan, mereka menggelar "Grappling Match" (pertandingan seni bela diri kunci mengunci).
"Pada gelar perdana BJJ atau seni bela diri yang terfokus pada pertarungan lantai itu ternyata juga mendapat perhatian saat Grappling Match di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Hasanuddin HM di Banjarmasin, 12 Maret laju," ujar Thius.
Ia menyatakan bangga karena BJJ yang pertama kali dipopulerkan di Brazil juga mendapat sambutan hangat dari warga "Bumi Perjuangan Pahlawan Antasari " atau"Bumi Lambung Mangkurat " Kalsel khususnya "Kota Seribu Sungai " Banjarmasin.
Menurut dia, gelar Grappling Match pertama di Kota Seribu Sungai Banjarmasin tergolong sukses, karena pesertanya juga warga Negara Amerika dan santri pondok pesantren (Ponpes).
Ia mengungkapkan, peserta pertandingan Grappling sebanyak 52 orang tersebut bukan cuma khusus praktisi BJJ, melainkan pula dari berbagai daerah dan disiplin beladiri lainnya.
Peserta mayoritas dari klub-klub beladiri, namun ada juga dari cabang olahraga (cabor) beladiri lain yang ingin mencoba grappling.
"Hal yang menarik juga pada event pertama Grappling Match tersebut ada salah seorang peserta bernama Aaron Chan, warga Amerika yang tinggal di sini, serta beberapa santri Ponpes,” tutur Thius Salan.
Ia menambahkan, kegiatannya tersebut selain untuk silaturahmi, juga salah satu upaya memperkenalkan serta memasyarakatkan BJJ di Kalsel, silaturahmi dan memperkenalkan serta memasyarakatkan BJJ di Kalimantan khususnya Banjarmasin.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan bentuk latihan bersama untuk memasyarakatkan grappling. Karena olahraga grappling sedang berkembang di Indonesia khususnya Banjarmasin, sekaligus sebagai ajang silaturahmi para praktisi grappling menjelang Ramadhan 1444 Hijriah.
Ia menjelaskan, untuk peserta yang mengikuti Grappling Match tersebut merupakan undangan dari berbagai perguruan maupun klub beladiri.
Selain itu, walaupun masih bersifat internal karena tujuannya untuk silaturahmi, untuk juara dari kegiatan tersebut akan ditawarkan mengikuti Pra PON BJJ di Solo nanti.
"Kepada juara akan kami tawarkan untuk bergabung guna memperkuat tim BJJ Kalsel, selama tidak ada masalah dengan klub atau perguruan masing masing," tegas Thiusm
Ia berharap, dengan pergelaran di GOR Hasanuddin HM tersebut grappling dapat semakin terkenal dan masyarakat Kalimantan pada umumnya dapat menerima seni bela diri asal Brazil Amerika Latin itu.
"Semoga Grappling dapat memperkaya khasanah olahraga bela diri di Kalimantan khususnya Kalsel dan Banjarmasin," demikian Thius Salan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Coach atau pelatih Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) Banjarmasin Thius Salan melalui telepon seluler, Senin menerangkan, mereka menggelar "Grappling Match" (pertandingan seni bela diri kunci mengunci).
"Pada gelar perdana BJJ atau seni bela diri yang terfokus pada pertarungan lantai itu ternyata juga mendapat perhatian saat Grappling Match di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Hasanuddin HM di Banjarmasin, 12 Maret laju," ujar Thius.
Ia menyatakan bangga karena BJJ yang pertama kali dipopulerkan di Brazil juga mendapat sambutan hangat dari warga "Bumi Perjuangan Pahlawan Antasari " atau"Bumi Lambung Mangkurat " Kalsel khususnya "Kota Seribu Sungai " Banjarmasin.
Menurut dia, gelar Grappling Match pertama di Kota Seribu Sungai Banjarmasin tergolong sukses, karena pesertanya juga warga Negara Amerika dan santri pondok pesantren (Ponpes).
Ia mengungkapkan, peserta pertandingan Grappling sebanyak 52 orang tersebut bukan cuma khusus praktisi BJJ, melainkan pula dari berbagai daerah dan disiplin beladiri lainnya.
Peserta mayoritas dari klub-klub beladiri, namun ada juga dari cabang olahraga (cabor) beladiri lain yang ingin mencoba grappling.
"Hal yang menarik juga pada event pertama Grappling Match tersebut ada salah seorang peserta bernama Aaron Chan, warga Amerika yang tinggal di sini, serta beberapa santri Ponpes,” tutur Thius Salan.
Ia menambahkan, kegiatannya tersebut selain untuk silaturahmi, juga salah satu upaya memperkenalkan serta memasyarakatkan BJJ di Kalsel, silaturahmi dan memperkenalkan serta memasyarakatkan BJJ di Kalimantan khususnya Banjarmasin.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan bentuk latihan bersama untuk memasyarakatkan grappling. Karena olahraga grappling sedang berkembang di Indonesia khususnya Banjarmasin, sekaligus sebagai ajang silaturahmi para praktisi grappling menjelang Ramadhan 1444 Hijriah.
Ia menjelaskan, untuk peserta yang mengikuti Grappling Match tersebut merupakan undangan dari berbagai perguruan maupun klub beladiri.
Selain itu, walaupun masih bersifat internal karena tujuannya untuk silaturahmi, untuk juara dari kegiatan tersebut akan ditawarkan mengikuti Pra PON BJJ di Solo nanti.
"Kepada juara akan kami tawarkan untuk bergabung guna memperkuat tim BJJ Kalsel, selama tidak ada masalah dengan klub atau perguruan masing masing," tegas Thiusm
Ia berharap, dengan pergelaran di GOR Hasanuddin HM tersebut grappling dapat semakin terkenal dan masyarakat Kalimantan pada umumnya dapat menerima seni bela diri asal Brazil Amerika Latin itu.
"Semoga Grappling dapat memperkaya khasanah olahraga bela diri di Kalimantan khususnya Kalsel dan Banjarmasin," demikian Thius Salan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023