Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, Deni Hariyanto mengatakan, bahwa harga beras di "Bumi Bersujud" hingga saat ini terpantau stabil atau tidak terjadi lonjakan secara signifikan.

"Setiap dua pekan sekali kami bersama tim satuan tugas (Satgas) pangan Tanah Bumbu terdiri dari TNI-Polri, DKUMP2, BPOM dan instansi terkait selalu rutin melakukan pengawasan pangan untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan di seluruh pasar dan distributor tetap stabil," kata Deni, di Batulicin Selasa.

Jika ini tidak dilakukan maka dikhawatirkan akan terjadi penimbunan pangan dan lonjakan harga tidak wajar yang dilakukan oleh pedagang nakal demi keuntungan pribadi.

"Memang, saat ini harga beras ada kenaikan rata-rata mencapai Rp1000 hingga Rp3000/liter, artinya kenaikan dengan jumlah tersebut tidak begitu signifikan dan bisa dijangkau oleh para konsumen," kata Deni, di Batulicin Selasa.

Harga beras unus mutiara lokal Rp20.500/liter naik Rp1.500 menjadi Rp22.000/liter. Beras mayank lokal tetap Rp24.000/liter, beras siam Rp20.000 naik Rp1.000 menjadi Rp21.000/liter, beras cihirang teta Rp13.700/liter, beras 42 pagatan juga tetap Rp13.000/liter.

Dia mengatakan, ketersediaan beras di seluruh agan atau distributor dan pedagang beras hingga saat ini kurang lebih mencapai 200 ton, dan diperkirakan cukup hingga memasuki Bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

Sedangkan ketersediaan beras di Gudang Bulog Batulicin mencapai sepuluh 110 ton, pada pekan lalu sudah didistribusikan ke seluruh pasar dengan harga Rp9.600/kg, dan harga jual pada konsumen Rp9.950/kg.

"Informasinya, dalam waktu dekat pihak Bulog akan mendatangkan beras sebanyak 150 ton ke Kabupaten Tanah Bumbu sebagai upaya mencegah inflasi dan kelangkaan beras di daerah," jelas Deni.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023