Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW ADPISI) Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Subdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, menggelar Training of Trainers Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Digital.
Ketua DPW ADPISI Kalsel Dr M Arif Budiman mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi pengajaran para dosen pendidikan agama islam (PAI), khususnya dalam penyampaian dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama bagi mahasiswa dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama, melainkan memoderasi sikap beragama umat sesuai tuntunan Islam yang rahmatan lil’alamin," kata Dosen Agama Islam pada Politeknik Negeri Banjarmasin M Arif Budiman melalui siaran pers.
Dia menjelaskan, wsensi dari moderasi beragama adalah bersikap toleran, menghormati perbedaan pendapat, menghargai kemajemukan, dan tidak memaksakan kehendak atas nama paham keagamaan dengan cara kekerasan sehingga melindungi seseorang dari kecenderungan terjerumus pada sikap berlebihan.
Dikatakan, peserta TOT ini adalah para dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang dari berbagai perguruan tinggi umum di Kalsel.
Sekitar 30 orang dosen PAI antara lain berasal dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Islam Kalimantan, Politeknik Negeri Banjarmasin, STKIP PGRI Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Tanah Laut tampak serius mengikuti kegiatan selama tiga hari tersebut.
Prof H Suratno, Dewan Penasihat DPW ADPISI Kalsel mendukung penyelenggaraan TOT ini dan berharap agar para dosen PAI bersungguh-sungguh mengikutinya sehingga dapat menghasilkan bahan ajar digital yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan para mahasiswa di era informasi.
Ia juga berpesan agar para dosen PAI harus aktif dalam melakukan penelitian dan publikasi ilmiah, di samping tugas mengajar.
Prof Suratno juga mengapresiasi buku hasil karya para pengurus DPW ADPISI Kalsel yang berjudul “Khazanah Keislaman Masyarakat Banjar” yang memotret beragam praktik dan ekspresi keberagamaan masyarakat Banjar.
Sementara itu, kegiatan TOT yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan para narasumber, yaitu Dr M Arif Budiman M.E.I, CIRR, Agus Setiyo Budi Nugroho, M.Kom, Dr Muhdi, M.Ag, dan Dr Gt M Irhamna Husin, M.Pd.
Selain mendapatkan teori, para peserta juga langsung melakukan praktik pembuatan video pembelajaran berbasis moderasi beragama di bawah bimbingan fasilitator. Karya video tersebut merupakan syarat kelulusan dalam mengikuti kegiatan ini.
ADPISI merupakan organisasi profesi bagi para dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (PTU).
Organisasi yang telah terbentuk di berbagai provinsi ini terus berupaya meningkatkan kapasitas para anggotanya melalui berbagai pelatihan, workshop, penelitian, dan publikasi serta memberikan pandangan terkait berbagai isu pendidikan dan keagamaan di tanah air.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ketua DPW ADPISI Kalsel Dr M Arif Budiman mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi pengajaran para dosen pendidikan agama islam (PAI), khususnya dalam penyampaian dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama bagi mahasiswa dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama, melainkan memoderasi sikap beragama umat sesuai tuntunan Islam yang rahmatan lil’alamin," kata Dosen Agama Islam pada Politeknik Negeri Banjarmasin M Arif Budiman melalui siaran pers.
Dia menjelaskan, wsensi dari moderasi beragama adalah bersikap toleran, menghormati perbedaan pendapat, menghargai kemajemukan, dan tidak memaksakan kehendak atas nama paham keagamaan dengan cara kekerasan sehingga melindungi seseorang dari kecenderungan terjerumus pada sikap berlebihan.
Dikatakan, peserta TOT ini adalah para dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang dari berbagai perguruan tinggi umum di Kalsel.
Sekitar 30 orang dosen PAI antara lain berasal dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Islam Kalimantan, Politeknik Negeri Banjarmasin, STKIP PGRI Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Tanah Laut tampak serius mengikuti kegiatan selama tiga hari tersebut.
Prof H Suratno, Dewan Penasihat DPW ADPISI Kalsel mendukung penyelenggaraan TOT ini dan berharap agar para dosen PAI bersungguh-sungguh mengikutinya sehingga dapat menghasilkan bahan ajar digital yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan para mahasiswa di era informasi.
Ia juga berpesan agar para dosen PAI harus aktif dalam melakukan penelitian dan publikasi ilmiah, di samping tugas mengajar.
Prof Suratno juga mengapresiasi buku hasil karya para pengurus DPW ADPISI Kalsel yang berjudul “Khazanah Keislaman Masyarakat Banjar” yang memotret beragam praktik dan ekspresi keberagamaan masyarakat Banjar.
Sementara itu, kegiatan TOT yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan para narasumber, yaitu Dr M Arif Budiman M.E.I, CIRR, Agus Setiyo Budi Nugroho, M.Kom, Dr Muhdi, M.Ag, dan Dr Gt M Irhamna Husin, M.Pd.
Selain mendapatkan teori, para peserta juga langsung melakukan praktik pembuatan video pembelajaran berbasis moderasi beragama di bawah bimbingan fasilitator. Karya video tersebut merupakan syarat kelulusan dalam mengikuti kegiatan ini.
ADPISI merupakan organisasi profesi bagi para dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (PTU).
Organisasi yang telah terbentuk di berbagai provinsi ini terus berupaya meningkatkan kapasitas para anggotanya melalui berbagai pelatihan, workshop, penelitian, dan publikasi serta memberikan pandangan terkait berbagai isu pendidikan dan keagamaan di tanah air.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023