Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi atau yang akrab dengan sapaan Paman Yani berpendapat, radikalisme dan "hoax" (berita bohong) masih merupakan ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia - NKRI.
Pendapatan itu ia sampaikan ketika melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (wasbang) di Desa Sarigadung (sekitar 260 kilometer tenggara Banjarmasin) Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), sebagaimana Antara Kalsel terima melalui telepon seluler, malam Sabtu.
"Radikalisme dan hoax masih ancaman serius bagi NKRI," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu saat sosialisasi tersebut, Senin sore
"Karena itulah legislatif di 'Rumah Banjar' (Gedung DPRD Kalsel) harus turun gunung dalam mengentaskan permasalahan tersebut," lanjut laki-laki kelahiran Banjarmasin itu.
Ia mengatakan, sebagai langkah nyata seperti yang dia lakukan saat ini memberikan pembekalan ilmu dan edukasi melalui penanaman sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wasbang di Desa Sarigadung "Bumi Bersujud" Tanbu.
"Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang oleh anggota DPRD Kalsel agar masyarakat tidak mudah terintimidasi atau terprovokasi," tegas wakil rakyat yang berpenampilan atletis tersebut.
Bahkan, dia berharap, tak hanya generasi milenial, melainkan pula semua elemen masyarakat hendaknya secara penuh mencerna dengan baik dan menilai dengan baik pula penyelenggaraan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang.
"Dengan adanya sosialisasi ini, kita berharap bisa memberikan edukasi kepada warga yang ada di sini. Secara baik, mereka bisa memahami. Ke depan, bisa diimplementasikan sehingga radikalisme serta provokasi tidak terjadi," ujarnya.
Agar tidak mudah terprovokasi, saudara H Sahbirin Noor atau Paman Birin (Gubernur Kalsel dua periode) itupun terus mengingatkan masyarakat supaya dapat secara cerdas dan bijak dalam menggunakan perangkat media sosial (medsos).
"Harusnya seperti itu, kita menghendaki posisi ancaman radikalisme melalui jejaring sosial dapat ditekan dan dibumihanguskan supaya tidak ada perpecahan antar sesama," harap Paman Yani.
Sementara itu, perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel Harry Widhiayatmoko menuturkan, sebagai bentuk tindakan tegas mengecam tumbuhnya radikaslisme dapat dengan memperlihatkan sikap menjunjung tinggi kecintaan terhadap NKRI di Banua.
"Selain itu, tak henti-hentinya mengingatkan agar empat pilar berbangsa dan bernegara terus ditanamkan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta Bhinneka Tungga Ika. Utamanya, untuk mengikat agar cerdas dalam mengatasi permasalahan yang ada di negara kita, termasuk memerangi radikalisme dan intimidasi penggunaan medsos," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel turut mendorong penekanan provokasi negatif yang dapat menumbuhkan radikalisme, sehingga ancaman tersebut dapat terkendali, keamanan dan stabilitas negara mampu terjaga baik.
"Inilah yang merupakan langkah kami. Tentu, dukungan dari legislatif seperti melalui Paman Yani sangat berharga sekali," demikian Harry.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Pendapatan itu ia sampaikan ketika melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (wasbang) di Desa Sarigadung (sekitar 260 kilometer tenggara Banjarmasin) Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), sebagaimana Antara Kalsel terima melalui telepon seluler, malam Sabtu.
"Radikalisme dan hoax masih ancaman serius bagi NKRI," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu saat sosialisasi tersebut, Senin sore
"Karena itulah legislatif di 'Rumah Banjar' (Gedung DPRD Kalsel) harus turun gunung dalam mengentaskan permasalahan tersebut," lanjut laki-laki kelahiran Banjarmasin itu.
Ia mengatakan, sebagai langkah nyata seperti yang dia lakukan saat ini memberikan pembekalan ilmu dan edukasi melalui penanaman sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wasbang di Desa Sarigadung "Bumi Bersujud" Tanbu.
"Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang oleh anggota DPRD Kalsel agar masyarakat tidak mudah terintimidasi atau terprovokasi," tegas wakil rakyat yang berpenampilan atletis tersebut.
Bahkan, dia berharap, tak hanya generasi milenial, melainkan pula semua elemen masyarakat hendaknya secara penuh mencerna dengan baik dan menilai dengan baik pula penyelenggaraan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang.
"Dengan adanya sosialisasi ini, kita berharap bisa memberikan edukasi kepada warga yang ada di sini. Secara baik, mereka bisa memahami. Ke depan, bisa diimplementasikan sehingga radikalisme serta provokasi tidak terjadi," ujarnya.
Agar tidak mudah terprovokasi, saudara H Sahbirin Noor atau Paman Birin (Gubernur Kalsel dua periode) itupun terus mengingatkan masyarakat supaya dapat secara cerdas dan bijak dalam menggunakan perangkat media sosial (medsos).
"Harusnya seperti itu, kita menghendaki posisi ancaman radikalisme melalui jejaring sosial dapat ditekan dan dibumihanguskan supaya tidak ada perpecahan antar sesama," harap Paman Yani.
Sementara itu, perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel Harry Widhiayatmoko menuturkan, sebagai bentuk tindakan tegas mengecam tumbuhnya radikaslisme dapat dengan memperlihatkan sikap menjunjung tinggi kecintaan terhadap NKRI di Banua.
"Selain itu, tak henti-hentinya mengingatkan agar empat pilar berbangsa dan bernegara terus ditanamkan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta Bhinneka Tungga Ika. Utamanya, untuk mengikat agar cerdas dalam mengatasi permasalahan yang ada di negara kita, termasuk memerangi radikalisme dan intimidasi penggunaan medsos," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel turut mendorong penekanan provokasi negatif yang dapat menumbuhkan radikalisme, sehingga ancaman tersebut dapat terkendali, keamanan dan stabilitas negara mampu terjaga baik.
"Inilah yang merupakan langkah kami. Tentu, dukungan dari legislatif seperti melalui Paman Yani sangat berharga sekali," demikian Harry.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022