Warga Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) kini ramai-ramai menghindari atau menolak kerumunan kucing secara alami.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Senin melaporkan, cara warga masyarakat yang berjuluk "kota seribu sungai" itu menghasilkan kerumunan kucing tersebut sangat sederhana atau alami, tanpa menggunakan ilmu mejek (magic).

Alasan menghindari kerumunan atau menolak kedatangan kucing ke rumah antara lain tidak menjaga secara intens kalau anak-anak bermain kucing, karena kalau bulu bintang itu tersedut masuk ke dalam paru bisa membahayakan/mengganggu kesehatan.

Selain itu, kalau kucing liar sampai masuk rumah bisa memakan lauk pauk dan lainnya yang terhidang di meja atau tempat lain yang belum/tidak tertutup, serta berbagai alasan lain.

Untuk menghindari kerumunan kucing atau menolak kedatangan kucing ke rumah, warga masyarakat ada yang memajang botol minum berisikan air warna merah dekat pagar pekarangan.

Pasalnya kucing enggan mendekati atau menghindar dari warna merah tersebut sehingga rumah relatif aman dari bintang tergolong buas (karena memakan daging mentah dan sebagainya) dan bisa mencakar, tapi dapat dijinakkan itu.

Sebagai contoh pengakuan salah seorang warga Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan kota seribu sungai Kalsel yang memajang botol minum berisikan air warna merah, kucing tidak lagi bermain di atas teras rumah yang sering menjadi lintasannya.

Begitu pula pada bagian bawah, walau pintu rumah terbuka tidak lagi masuk sejak memajang botol minum berisikan air warna merah, tutur warga seribu sungai Banjarmasin tersebut.

Sementara seorang dokter hewan di Banjarmasin menerangkan, warna merah bisa membingungkan kucing sehingga binatang tersebut berusaha menghindarinya.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022