Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggelar festival jukung (sampan), yakni, lomba jukung tradisional dan perahu naga untuk membangkitkan pariwisata.
"Ini sebagai upaya membangkitkan pariwisata setelah pandemi COVID-19," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka festival tersebut di siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Sabtu.
Menurut dia, festival jukung ini sebenarnya sudah jadi event pariwisata sungai di Kota Banjarmasin, terakhir digelar pada tahun 2019.
"Bahkan waktu terakhir itu ada 5 negara yang ikut memeriahkan," ungkapnya.
Ibnu berharap, setelah pandemi COVID-19, event ini kembali dipromosikan ke tingkat nasional hingga internasional, sehingga menarik banyak peserta luar daerah.
Termasuk juga, kata dia, menjadi magnet menarik wisatawan luar daerah untuk menyaksikan keseruan lomba jukung yang merupakan kearifan lokal di sungai Martapura.
Dia pun meminta Dinas Pariwisata mengagendakan kegiatan ini setiap tahun sebagai event pariwisata Kota Banjarmasin.
Sebab, kata dia, kegiatan ini juga sebagai upaya memelihara kebersihan sungai Martapura dan anak sungainya, mengingat betapa pentingnya keberadaan sungai tidak hanya sebagai objek wisata tapi juga kebutuhan kehidupan di kota ini.
"Sebagai kampanye juga untuk semua menjaga sungai, tidak membuang sampah ke sungai," ujarnya.
Festival Jukung 2022 di Sungai Martapura di Kota Banjarmasin dari 19--20 November terbagi dua, yakni lomba jukung tradisional yang diikuti 26 tim dan lomba perahu naga diikuti sebanyak 11 tim.
Peserta tidak hanya dari Kota Banjarmasin, namun juga dari kabupaten lainnya, di antaranya Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara.
"Moga semuanya terhibur, kegiatan belajar lancar dan semua selamat dengan prestasi," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Baca juga: LKBN ANTARA dan Pemkot Banjarmasin gelar lomba presenter millenial Banjar
Baca juga: Banjarmasin sempurnakan wisata siring sungai dengan jembatan apung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Ini sebagai upaya membangkitkan pariwisata setelah pandemi COVID-19," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka festival tersebut di siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Sabtu.
Menurut dia, festival jukung ini sebenarnya sudah jadi event pariwisata sungai di Kota Banjarmasin, terakhir digelar pada tahun 2019.
"Bahkan waktu terakhir itu ada 5 negara yang ikut memeriahkan," ungkapnya.
Ibnu berharap, setelah pandemi COVID-19, event ini kembali dipromosikan ke tingkat nasional hingga internasional, sehingga menarik banyak peserta luar daerah.
Termasuk juga, kata dia, menjadi magnet menarik wisatawan luar daerah untuk menyaksikan keseruan lomba jukung yang merupakan kearifan lokal di sungai Martapura.
Dia pun meminta Dinas Pariwisata mengagendakan kegiatan ini setiap tahun sebagai event pariwisata Kota Banjarmasin.
Sebab, kata dia, kegiatan ini juga sebagai upaya memelihara kebersihan sungai Martapura dan anak sungainya, mengingat betapa pentingnya keberadaan sungai tidak hanya sebagai objek wisata tapi juga kebutuhan kehidupan di kota ini.
"Sebagai kampanye juga untuk semua menjaga sungai, tidak membuang sampah ke sungai," ujarnya.
Festival Jukung 2022 di Sungai Martapura di Kota Banjarmasin dari 19--20 November terbagi dua, yakni lomba jukung tradisional yang diikuti 26 tim dan lomba perahu naga diikuti sebanyak 11 tim.
Peserta tidak hanya dari Kota Banjarmasin, namun juga dari kabupaten lainnya, di antaranya Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara.
"Moga semuanya terhibur, kegiatan belajar lancar dan semua selamat dengan prestasi," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Baca juga: LKBN ANTARA dan Pemkot Banjarmasin gelar lomba presenter millenial Banjar
Baca juga: Banjarmasin sempurnakan wisata siring sungai dengan jembatan apung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022