Banjir atau "banyu baah" kembali melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), karena guyuran hujan yang terus menerus dalam dua terakhir di daerah hulu kawasan Pegunungan Meratus.

Ketika Antara Kalsel menghubungi Koordinator Posko Meratus Kecamatan Hantakan, HST Kasman, Sabtu (24/9/22) siang, ia menerangkan, selain banjir, guyuran hujan juga mengakibatkan perbukitan longsor.

"Longsoran tersebut menutup badan jalan sehingga membuat arus lalulintas terganggu, dan warga masyarakat mau tidak mau harus melewati jalan di wilayah Hantakan itu," ujarnya.

"Memang hutan di kawasan Meratus belum berfungsi maksimal, karena baru penghutanan kembali akibat pembabatan hutan tempo dulu. Oleh sebab itu, mudah banjir dan longsor," lanjutnya.

Ia berharap, banjir kali ini tidak sampai sama dengan kejadian Januari 2021 yang melanda hampir sebagian besar wilayah Kalsel dan masih menyisakan dampak negatifnya hingga saat ini.

"Memang cuaca sampai saat ini masih kurang bersahabat seperti mendung dan gerimis," demikian Kasman.
Keadaan banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Foto Desa Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa, 24 September 2022. (Istimewa)

Bumi Murakata HST sejak peristiwa banjir besar Januari 2021 sering terjadi baah antara lain karena luapan air Kali Benawa yang merupakan hulu Sungai Barabai, ibukota kabupaten tersebut.

Sementara proyek pengendali banjir berupa pembangunan kolam atau embung di Hiking Mandingin (sekitar 165 kilometer timur laut Banjarmasin) masih jauh dari rampung.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022