Bencana banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Rabu (17/8/22) selain meminta korban jiwa, masih menyisakan dampaknya.
Koordinator Posko Meratus Wilayah Kecamatan Hantakan, HST Kasman, Kamis (18/8/22) malam menerangkan, banjir yang berasal dari hujan lebat di kawasan Pegunungan Meratus tersebut membuat jalan longsor dan jembatan darurat putus.
"Seperti jalan antara Pasting, Kecamatan Hantakan menuju Batu Panggung, Kecamatan Haruyan, HST kini tertutup tanah longsor sehingga tidak bisa mobil lewat, kecuali cuma sepeda motor," ungkapnya.
Begitu pula jembatan darurat di Patikalain, Hantakan putus diterjang banjir, dan beberapa dapur rumah penduduk Desa Haruyan Dayak atau Murung B, Hantakan hanyut terbawa arus, ujar Kasman yang juga pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) HST.
Namun, lanjutnya, dampak banjir kali ini tidak separah kejadian serupa Januari 2021 beberapa rumah penduduk dan tempat ibadah di Desa Alat, Hantakan hanyut, serta sejumlah jembatan gantung rusak, termasuk di wilayah Kecamatan Batu Benawa, HST.
Banjir Januari 2021, selain merusak perkebunan, juga membuat berhektare-hektare persawahan atau padi siap panen tertutup lumpur sehingga tidak bisa lagi buat bercocok tanam seperti di Munti Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa yang berbatasan Kecamatan Barabai, ibukota HST.
Sebagian dampak banjir Januari 2021 sampai saat ini belum tertangani pemerintah, baik oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) HST maupun pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel dan pemerintah pusat melalui anggaran tanggap bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Koordinator Posko Meratus Wilayah Kecamatan Hantakan, HST Kasman, Kamis (18/8/22) malam menerangkan, banjir yang berasal dari hujan lebat di kawasan Pegunungan Meratus tersebut membuat jalan longsor dan jembatan darurat putus.
"Seperti jalan antara Pasting, Kecamatan Hantakan menuju Batu Panggung, Kecamatan Haruyan, HST kini tertutup tanah longsor sehingga tidak bisa mobil lewat, kecuali cuma sepeda motor," ungkapnya.
Begitu pula jembatan darurat di Patikalain, Hantakan putus diterjang banjir, dan beberapa dapur rumah penduduk Desa Haruyan Dayak atau Murung B, Hantakan hanyut terbawa arus, ujar Kasman yang juga pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) HST.
Namun, lanjutnya, dampak banjir kali ini tidak separah kejadian serupa Januari 2021 beberapa rumah penduduk dan tempat ibadah di Desa Alat, Hantakan hanyut, serta sejumlah jembatan gantung rusak, termasuk di wilayah Kecamatan Batu Benawa, HST.
Banjir Januari 2021, selain merusak perkebunan, juga membuat berhektare-hektare persawahan atau padi siap panen tertutup lumpur sehingga tidak bisa lagi buat bercocok tanam seperti di Munti Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa yang berbatasan Kecamatan Barabai, ibukota HST.
Sebagian dampak banjir Januari 2021 sampai saat ini belum tertangani pemerintah, baik oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) HST maupun pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel dan pemerintah pusat melalui anggaran tanggap bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022