Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana menyatakan pengelolaan Sungai Martapura, salah satu sungai terbesar di provinsi ini, terus dilakukan untuk mengembalikan kejayaannya, terutama pariwisata.

Ia pada peringatan Hari Lingkungan Sedunia 2022, Ahad, mengatakan komitmen pemerintah provinsi berkolaborasi dengan kabupaten/kota yang dialiri Sungai Martapura, khususnya Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin, terus ditingkatkan untuk penanganan kebersihan sungai tersebut.

Lewat Program Sungai Martapura Aman, Bersih, Rapi dan Indah (ASRI), ujarnya, mulai ada peningkatan, salah satu upayanya membiasakan masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Upaya tersebut didukung dengan membangun 12 titik unit usaha bank sampah di pedesaan yang berada di bantaran Sungai Martapura.

Selain itu, ucap dia, penghapusan jamban atau WC apung di Sungai Martapura, sehingga tidak lagi mencemari air sungai.

Langkah-langkah lainnya, kata Hanifah, agar kebersihan Sungai Martapura yang berhulu di Bendungan Riam Kanan, Kabupaten Banjar, hingga bermuara ke Sungai Barito di Kota Banjarmasin itu dapat tercapai maksimal.

Sebab, kata dia, Pemprov Kalsel beserta pemerintah tingkat 2 sudah menghadap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno.

"Kita mohonkan kepada pak Menperekraf, seperti pertemuan tahun lalu, dukungan terhadap program Sungai Martapura ASRI ini," tuturnya.

Sungai Martapura merupakan salah satu andalan pariwisata Kalsel, apalagi Kemenparekraf sendiri memiliki agenda pariwisata pada tahun ini di Sungai Martapura.

Di sungai inilah objek wisata tersohor di dunia pasar terapung yang ada di Lokbaintan, Kabupaten Banjar, juga di Kuin serta di taman siring Piare Tendean di Kota Banjarmasin.

"Sebagaimana cita-cita awal bagaimana mengembalikan kejayaan Sungai Martapura, utamanya untuk pariwisata," ujarnya.

Sisi lainnya adalah transportasi sungai dan kelestarian penghijauan dan air sungainya, sebab Sungai Martapura jadi jantung kehidupan jutaan warga. Air Sungai Martapura juga menjadi bahan baku untuk kebutuhan air bersih di Kota Banjarmasin dan sekitarnya.

Baca juga: Banjarmasin miliki 309 bank sampah
Baca juga: Menperekraf beri apresiasi pelatihan UMKM pembuatan sabun cair di Kalsel
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022