Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan menyampaikan, sebanyak 39 ekor sapi yang awalnya terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah sembuh.

"Alhamdulilah, berkat berbagai upaya dan langkah, saat ini 39 ekor sapi yang terkena PMK yang terdapat di dua kabupaten telah sembuh," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh Suparmi di Banjarmasin, Senin.

Menurut dia, sebanyak 39 sapi itu dari Desa Bumi Jaya, Kabupaten Tanah Laut, sebanyak 33 ekor dan dari Desa Pandulangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 6 ekor.

"Awalnya terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji Balai Veteriner Banjarbaru, kini telah dinyatakan sembuh," ujarnya.

Menurut Suparmi, instansinya bersama tim terpadu dari berbagai instansi mampu mengendalikan penyebaran PMK di dua lokasi tersebut.

Sehingga, lanjut dia, sampai saat ini tidak ada laporan penyebaran PMK di wilayah lain di Kalimantan Selatan.

Dikatakan dia, upaya tim kesehatan hewan dalam meningkatkan daya tahan tubuh baik pada ternak terduga maupun ternak sehat lainnya yang berpotensi terdampak 
oleh penyebaran virus ini telah menunjukkan hasil yang signifikan

Hal ini ditunjukkan angka kesembuhan ternak terduga yang terus meningkat.

Sebagaimana arahan Gubernur Kalsel Dr (HC) H Sahbirin Noor agar cepat dan tepat melakukan langkah pengendalian penyakit yang awal kasusnya ditemukan di daerah Jawa Timur tersebut.

Gubernur juga menginstruksikan tim kesehatan hewan di wilayah kabupaten/kota bekerjasama dengan tim kesehatan hewan provinsi berupa pengobatan, pemberian vitamin, bio-sekuriti yang ketat dan pengetatan lalu lintas ternak. 

Baca juga: 655 sapi potong asal Kupang dan Parepare masuk Kalsel dinyatakan bebas PMK
Baca juga: Dinas Pertanian : Sapi di Tapin aman dari PMK

Pewarta: Sukarli

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022