Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan Wahyudi Rahman berdiskusi dan menyerap keluhan para petani muda di Kabupaten Tapin.
Pria yang akrab disapa Bang Gabas itu mengatakan keluhan dari Forum Komunitas Petani Muda Tapin itu diantaranya ; biaya usaha tani yang semakin meningkat, kurangnya ketersediaan alsintan modern, kesulitan menjual produk usai panen dan lainya.
"Harusnya pemerintah daerah dan provinsi lebih banyak berkomunikasi dengan para petani sehingga program lebih tepat sasaran," ujarnya, Senin, usai melaksanakan reses.
Permasalahan petani muda itu, dinilainya adalah masalah klasik yang tidak kunjung selesai. Di Tapin, kata dia, perlu perhatian yang sangat serius mengingat mayoritas penduduk bergantung di usaha tani.
Selain itu, untuk pemerintah daerah dia meminta agar memperhatikan kearifan lokal dan tidak memaksakan program yang diadopsi dari daerah lain.
"Akibatnya produk tidak laku dan petani tidak tahu harus menjual ke mana. Kemudian produk pertanian lokal juga harus di dorong," ujar politikus dari Fraksi PDIP itu.
Selanjutnya, dia berjanji membawa permasalahan atau keluhan petani muda itu ke rapat koordinasi DPRD Kalsel. Kemudian dia juga akan meminta relasinya di daerah untuk mendorong dan menindaklanjuti di tingkat kabupaten.
Merespon gagasan Gabas, Sekjen DPC partai PDIP Yuspianor Tapin menyatakan akan segera berkoordinasi dengan anggota DPRD di tingkat kabupaten.
"Mengingat ini mandat dari rakyat dan untuk kepentingan masyarakat, kami akan secepatnya membawa ke DPRD Tapin," ujarnya, berjanji.
Baca juga: Warga Tapin adukan jalan rusak akibat banjir rob ke DPRD Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Pria yang akrab disapa Bang Gabas itu mengatakan keluhan dari Forum Komunitas Petani Muda Tapin itu diantaranya ; biaya usaha tani yang semakin meningkat, kurangnya ketersediaan alsintan modern, kesulitan menjual produk usai panen dan lainya.
"Harusnya pemerintah daerah dan provinsi lebih banyak berkomunikasi dengan para petani sehingga program lebih tepat sasaran," ujarnya, Senin, usai melaksanakan reses.
Permasalahan petani muda itu, dinilainya adalah masalah klasik yang tidak kunjung selesai. Di Tapin, kata dia, perlu perhatian yang sangat serius mengingat mayoritas penduduk bergantung di usaha tani.
Selain itu, untuk pemerintah daerah dia meminta agar memperhatikan kearifan lokal dan tidak memaksakan program yang diadopsi dari daerah lain.
"Akibatnya produk tidak laku dan petani tidak tahu harus menjual ke mana. Kemudian produk pertanian lokal juga harus di dorong," ujar politikus dari Fraksi PDIP itu.
Selanjutnya, dia berjanji membawa permasalahan atau keluhan petani muda itu ke rapat koordinasi DPRD Kalsel. Kemudian dia juga akan meminta relasinya di daerah untuk mendorong dan menindaklanjuti di tingkat kabupaten.
Merespon gagasan Gabas, Sekjen DPC partai PDIP Yuspianor Tapin menyatakan akan segera berkoordinasi dengan anggota DPRD di tingkat kabupaten.
"Mengingat ini mandat dari rakyat dan untuk kepentingan masyarakat, kami akan secepatnya membawa ke DPRD Tapin," ujarnya, berjanji.
Baca juga: Warga Tapin adukan jalan rusak akibat banjir rob ke DPRD Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022