Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan pelaksanaan sistem digitalisasi bagi usah mikro kecil menengah (UMKM) di provinsinya lebih maksimal lagi atau secara menyeluruh jika memungkinkan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel H Suripno Sumas SH MH mengemukakan harapan itu melalui WA-nya, Senin (11/4/22) menjawab Antara Kalsel sehubungan salah satu sub tema G20 (negara-negara maju) yang menjadi topik pembahasan Tahun 2022.
"Kita sependapat pelaksanaan sistem digitalisasi UMKM secara menyeluruh guna lebih memudahkan transaksi serta menghindari atau mengurangi risiko yang tidak kita inginkan," ujarnya
"Memang pada awalnya sistem digitalisasi sedikit ribet, terlebih bagi yang belum mengenal/memahami sistem aplikasi melalui 'online' atau dalam jaringan (Daring)," lanut anggot DPRD Kalsel dua periode itu.
Namun, tambah mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel itu, kalau sudah terbiasa dan memahami tidak masalah dengan sistem digitalisasi.
Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu mengharapkan pula agar sosialisasi sistem digital secara masif dan terus menerus/berkelanjutan sehingga semua pihak memahami.
Sebagai contoh pada pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Kalsel pelaksanaan aplikasi belanja langsung (Bela) pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital masih belum maksimal.
"Oleh sebab itu pula, kami dari Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan terus mendorong pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) di Kalsel agar memaksimalkan pelaksanaan aplikasi Bela pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital," katanya.
Begitu pula semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel agar memaksimalkan aplikasi Bela pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital, harapnya.
"Kita juga berharap melalui bimbingan instansi terkait dan atau mereka yang menguasai ilmu informasi teknologi (IT) memberikan pembelajaran kepada pelaku UMKM agar melakukan transaksi dengan sistem digital sejauh memungkinkan," lanjutnya.
Permasalahan digital salah satu topik pembicaraan G20 yang Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun ini (2022).
"Kita sangat mendukung dalam memanfaatkan kemajuan teknologi seperti dengan sistem digital dalam bertransaksi. Karena akan lebih praktis dan guna menghindari risiko yang tidak kita inginkan," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel H Suripno Sumas SH MH mengemukakan harapan itu melalui WA-nya, Senin (11/4/22) menjawab Antara Kalsel sehubungan salah satu sub tema G20 (negara-negara maju) yang menjadi topik pembahasan Tahun 2022.
"Kita sependapat pelaksanaan sistem digitalisasi UMKM secara menyeluruh guna lebih memudahkan transaksi serta menghindari atau mengurangi risiko yang tidak kita inginkan," ujarnya
"Memang pada awalnya sistem digitalisasi sedikit ribet, terlebih bagi yang belum mengenal/memahami sistem aplikasi melalui 'online' atau dalam jaringan (Daring)," lanut anggot DPRD Kalsel dua periode itu.
Namun, tambah mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel itu, kalau sudah terbiasa dan memahami tidak masalah dengan sistem digitalisasi.
Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu mengharapkan pula agar sosialisasi sistem digital secara masif dan terus menerus/berkelanjutan sehingga semua pihak memahami.
Sebagai contoh pada pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Kalsel pelaksanaan aplikasi belanja langsung (Bela) pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital masih belum maksimal.
"Oleh sebab itu pula, kami dari Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan terus mendorong pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) di Kalsel agar memaksimalkan pelaksanaan aplikasi Bela pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital," katanya.
Begitu pula semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel agar memaksimalkan aplikasi Bela pengadaan barang dan jasa dengan sistem digital, harapnya.
"Kita juga berharap melalui bimbingan instansi terkait dan atau mereka yang menguasai ilmu informasi teknologi (IT) memberikan pembelajaran kepada pelaku UMKM agar melakukan transaksi dengan sistem digital sejauh memungkinkan," lanjutnya.
Permasalahan digital salah satu topik pembicaraan G20 yang Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun ini (2022).
"Kita sangat mendukung dalam memanfaatkan kemajuan teknologi seperti dengan sistem digital dalam bertransaksi. Karena akan lebih praktis dan guna menghindari risiko yang tidak kita inginkan," demikian Suripno Sumas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022