Jembatan Gantung Teluk Masjid Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan yang rusak berat karena terpaan bencana banjir Januari 2021 kini baik kembali.

"Alhamdulillah Jembatan Gantung Teluk Masjid baik kembali berkat Allah SWT serta bantuan para dermawan," ujar Koordinator Pelaksanaan Perbaikan Jembatan Gantung tersebut, Muhammad Ilmi Muhran di Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin), Senin (10/1/22).

Selain itu, bantuan para relawan yang dengan ikhlas mengerjakan perbaikan jembatan gantung tersebut, tanpa upah sedikit pun, kecuali pelaksana/warga menyediakan makanan dan minuman, lanjutnya melalui WA menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin.

Para relawan tersebut bekerja selama sepuluh hari  yang kalau dikonversi dengan upah per hari Rp150.000 X tujuh orang, berarti keluruhan berjumlah Rp10.500.000, tetapi itu tidak mereka terima, kecuali mengembalikan jasa-jasanya kepada Allah SWT.

Laki-laki kelahiran Tahun 1959 atau berusia 62 tahun itu, yang juga salah seorang pemuka masyarakat setempat menerangkan, keadaan jembatan gantung tersebut makin parah karena banjir 28 November 2021 satu rumpun bambu yang hanyut terbawa arus menabraknya.

"Semula kami mengharapkan dana desa arau bantuan pemerintah daerah HST untuk perbaikan, tapi kurang mendapat perhatian. Namun justru jembatan gantung yang kerusakan kurang parah rencananya mendapat bantuan Pemda HST," tuturnya.

Foto bersama para relawan sesudah selesai mengerjakan perbaikan Jembatan Gantung Teluk Masjid Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan yang rusak berat karena terjangan bencana banjir Januari 2021 kini baik kembali atas bantuan para dermawan dan kegotongroyongan. Foto tanggal 9 Januari 2022. (Istimewa/Dia Muhran)

"Kita memaklumi, mungkin karena keterbatasan anggaran. Oleh karenanya kami lakukan swadaya dan mencoba mengetuk hati nurani para dermawan untuk pembiayaan perbaikan dan para relawan siap mengerjakan," tambahnya.

Pasalnya, menurut dia, keberadaan Jembatan Gantung Teluk Masjid juga mempunyai kedudukan strategis seperti memperpendek jarak warga yang mau ke masjid dan pengajian/majelis ta'lim.

Selain itu, untuk ke sawah dan kebun, serta anak-anak sekolah dan aktivitas lainnya seperti orang berjualan, ujar ayah dari tiga anak tersebut.

Ia mengatakan, perbaikan Jembatan Gantung Teluk Masjid tidak terlalu permanen, karena sebagian lantai pengganti yang hanyut hanya dari kayu birik, bukan Ulin (kayu besi).

"Namun kekuatan kayu birik bisa bertahan sekitar lima tahun, berbeda dengan Ulin yang bisa bertahan lama atau puluhan tahun, bahkan sampai 100 tahun lebih," ujar kakek dari empat cucu itu.

"Oleh karenanya kami tetap mengharapkan bantuan pemerintah agar Jembatan Gantung Teluk Masjid bisa permanen/dengan 100 persen lantai Ulin sehingga dapat bertahan lebih lama asalkan tidak kena bencana banjir lagi," demikian Muhran.

Keadaan pascabencana banjir Januari 2021 atau sebelum perbaikan Jembatan Gantung Teluk Masjid Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan. (Syamsuddin Hasan)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022