Sejumlah rumah penduduk dan anakan padi di persawahan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) kini terendam.

Pewarta Antara Kalsel yang kembali dari daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut, Ahad melaporkan, terendamnya rumah penduduk dan anakan padi pada persawahan itu karena luapan daerah aliran sungai (DAS) Riam Kiwa.

Luapan DAS Riam Kiwa (kiwa berasal dari bahasa Banjar = kiri) terjadi sejak pekan lalu hingga batas bibir sungai dan sempat turun tidak sampai melampaui tebing.

Tetapi karena beberapa terakhir guyuran hujan lebat kembali turun terutama di daerah hulu DAS Riam Kiwa atau kawasan Pegunungan Meratus, air sungai meluap lagi, bahkan hingga memasuki daratan.

Sebagai sebab akibat luapan DAS Riam Kiwa sejumlah rumah penduduk dan anakan padi terendam seperti terlihat di wilayah Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Anakan padi terendam pada persawahan di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, Kalsel terendam karena luapan air Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa. (Foto 27/12). (Syamsuddin Hasan)

Warga masyarakat atau petani setempat berharap, dalam beberapa hari ke depan tidak lagi turun hujan lebat sehingga kedalaman air terus berkurang.

"Sebab kalau hujan lagi, apalagi lebat dipastikan luapan DAS Riam Kiwa kembali terjadi, bahkan rendaman/genangan air tambah dalam," tutur beberapa warga Astambul (55 kilometer utara Banjarmasin).

"Kemudian daripada itu, anakan padi kalau terendam 'talalu lawas' (terlalu lama) bisa mati. Akibatnya terpaksa harus menyamai kebali untuk membuat anakan padi," tutur mereka.
Rumah penduduk di Martapura Kabupaten Banjar, Kalsel terendam karena luapan air Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa. (Foto 27/12). (Syamsuddin Hasan)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020