Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi berpendapat, perlu langkah-langkah inovatif untuk mendukung tumbuh kembang usaha mikro kecil menengah atau UMKM di provinsinya.
"Langkah-langkah inovatif itu penting. Apalagi salah satu masalah yang dihadapi UMKM di Kalsel ketersediaan pasar bagi produk mereka," tegas Firman Yusi ketika dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Wamendag minta UKM tingkatkan akses pasar lewat pameran
Firman Yusi yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengemukakan itu dalam kuliah umum tentang inovasi digital untuk mengembangkan UMKM Tabalong atau kabupaten paling utara Kalsel yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) tempat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kuliah umum itu sendiri dalam rangka sosialisasi "Program Youth Broadcasting Class" yaitu sebuah pelatihan untuk merencanakan dan memproduksi konten media sosial yang dilaksanakan Perkumpulan Pusaka, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan berbasis di Tabalong.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan antara lain dengan mendorong lahirnya UMKM digital yang dapat melayani perencanaan dan produksi konten promosi untuk produk UMKM.
"Kita semua sadar betul bahwa media sosial saat ini punya kekuatan luar biasa yang dapat mempengaruhi penggunanya (netizen), informasi baik itu berita, gagagasan bahkan produk dapat di antarkan langsung kepada setiap individu secara realtime," ujar pegiat LSM Pusaka tersebut.
Oleh sebab itu, Firman Yusi berharap alumni Youth Broadcasting Class di dorong untuk menjadi UMKM baru yang melayani perencanaan dan produksi konten media sosial yang dapat dikanfaatkan UMKM untuk mempromosikan produknya.
"Jasa seperti itu sudah banyak tumbuh, khususnya di luar Kalsel dan dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan teknologi, kita harus mendorong dan mendukungnya untuk tumbuh di provinsi kita,," papar mantan anggota DPRD"Bumi Saraba Kawa" Tabalong tersebut.
Baca juga: Kalsel kemarin dari evaluasi anggaran hingga pengembangan UMKM
Karenanya, lanjut Firman Yusi pada kuliah umum yang berlangsung di "Kota Minyak" Tanjung (237 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Tabalong itu, dalam rangka mendukung terus tumbuh kembangnya UMKM di wilayah ini diperlukan langkah-langkah inovatif dari stakeholder terkait.

Sementara itu, narasumber lain, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Tabalong H Syam'ani menyampaikan, bahwa berdasarkan data pihaknya saat ini ada lebih dari 18.000 UMKM yang ada di kabupatennya.
"Bahkan kalau melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya lebih besar mencapai 24.000 UMKM. Hal tersebut harus diakui salah satu masalah yang dihadapi UMKM adalah terkait pemasaran, karenanya pula dukungan pemasasan dan promosi digital kita akui adalah sebuah keharusan," ujar Syam'ani.