Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi pendidikan akan mengawal usulan peningkatan SMAN 9 Barabai yang berada di Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H iberahim Noor SE mengemukakan itu saat bersama rombongan berkunjung ke SMAN 9 Barabai (sekitar 20 kilometer dari Barabai, ibu kota HST) atau 185 kilometer utara Banjarmasin) tersebut, Senin (2/11) lalu.

Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten HST tersebut, menyuruh pihak SMAN 9 Barabai membuat proposal untuk peningkatan sekolahnya itu kepada pemerintah propinsi (Pemprov) setempat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel.

"Usulan tersebut nanti kami Komisi IV DPRD Kalsel yang akan mengawal," tegas anggota DPRD dua periode tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu dari Partai Nasdem.

"Kita berharap Disdikbud Kalsel memperhatikan dan menindaklanjuti usulan itu nanti guna pemerataan pembangunan pendidikan sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM), terutama bagi generasi mendatang," demikian Ibrahim Noor.
Rombongan Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan dipimpin Wakil Ketuanya H Iberahim Noor sedang meninjy SMAN 9 Barabai di Batu Tangga (sekitar 185 kilometer utara Banjarmasin) atau 20 kilometer dari Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), 2 November lalu. (Istimewa)
Dengan latar belakang pegunungan rombongan Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan dipimpin Wakil Ketuanya H Iberahim Noor foto bersama Dewan Guru serta Komite SMAN 9 Barabai di Batu Tangga (sekitar 185 kilometer utara Banjarmasin) atau 20 kilometer dari Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), 2 November lalu. (Istimewa)

Sementara anggota DPRD Kalsel asal "Bumi Murakata" HST, Athaillah Hasbi S.Sos SH menambahkan, jaringan internet sulit terjangkau untuk daerah Batu Tangga yang berada di kawasan Pegunungan Meratus tersebut.

Oleh karenanya siswa SMAN 9 Barabai kesulitan untuk belajar jarak jauh menggunakan sistem "online" atau dalam jaringan (Daring), ujar mantan aktivis/pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bumi Murakata tersebut.

"Hal tersebut agar menjadi perhatian semua pihak terkait, baik pemerintah provinsi (Pemprov) maupun kabupaten (Pemkab) setempat misalnya dengan menjalin kerja sama dengan penyedia jasa internet, terlebih dalam suasana pandemi COVID-19," lanjut wakil rakyat dari Partai Golkar itu.

Ia menambahkan, seiring pemberlakuan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di antaranya penyerahan urusan SMA dari Pemkab ke Pemprov,  untuk SMAN 9 Barabai yang berada di lereng Meratus belum mendapatkan bantuan dari Disdikbud Kalsel.

Padahal mereka juga membutuhkan sarana prasarana pendidikan/pembelajaran seperti perlu tambahan ruang belajar serta pembenahan lingkungan sekolah yang belum tertata baik sebagaimana mestinya,  tambah Athaillah Hasbi kepada Antara Kalsel sebelum rapat paripurna internal DPRD provinsi tersebut, Rabu (4/11).
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020