Pemerintah Kota Banjarmasin menggelar aksi III rembuk stunting untuk membangun peningkatan gizi bagi anak, sehingga dibutuhkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
Kegiatan rembuk stunting yang digelar di kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalsel Jumat tersebut dipimpin langsung Plt Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah, didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Kesehatan, Machli Riyadi, Kepala Barenlitbangda Kota Banjarmasin, Sugito dan diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Kepala Barenlitbangda Kota Banjarmasin Sugito mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin sudah melakukan berbagai macam upaya dan aksi yang telah untuk memutus stunting di ibu kota provinsi Kalsel ini.
"Pemerintah telah melakukan aksi analisis oleh setiap instansi terkait, untuk penurunan angka stunting," ucapnya.
Kemudian ujarnya, aksi selanjutnya merupakan penyusun kegiatan oleh instansi terkait dalam rangka memperkuat upaya penurunan stunting di masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, bertepatan dengan hari ini, pihaknya sedang melakukan penyusunan program-program yang kemudian dibahas bersama guna menurunkan angka stunting ke depannya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah mengatakan, melalui rembuk stunting bersama-sama melakukan berbagai macam upaya yang dilakukan untuk pencegahan dan penurunan angka stunting.
"Penurunan angka stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tetapi seluruh instansi terkait," katanya.
Dia mengatakan, gerakan pencegahan dan penurunan angka stunting tidak akan terlaksana tanpa adanya kebersamaan dan gotong royong seluruh pihak.
"Ini tugas kita bersama, dan tanggungjawab bersama agar Banjarmasin terbebas dari stunting," pungkasnya.
Dari Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin angka stunting menurun dari 26,54 persen pada 2018 menjadi 22,08 persen pada tahun 2019.
Target tahun 2020 ini, angka stunting bisa ditekan sampai 20 persen pada 2020 dari angka sasaran hampir 7 ribu anak dan balita.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kegiatan rembuk stunting yang digelar di kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalsel Jumat tersebut dipimpin langsung Plt Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah, didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Kesehatan, Machli Riyadi, Kepala Barenlitbangda Kota Banjarmasin, Sugito dan diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Kepala Barenlitbangda Kota Banjarmasin Sugito mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin sudah melakukan berbagai macam upaya dan aksi yang telah untuk memutus stunting di ibu kota provinsi Kalsel ini.
"Pemerintah telah melakukan aksi analisis oleh setiap instansi terkait, untuk penurunan angka stunting," ucapnya.
Kemudian ujarnya, aksi selanjutnya merupakan penyusun kegiatan oleh instansi terkait dalam rangka memperkuat upaya penurunan stunting di masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, bertepatan dengan hari ini, pihaknya sedang melakukan penyusunan program-program yang kemudian dibahas bersama guna menurunkan angka stunting ke depannya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah mengatakan, melalui rembuk stunting bersama-sama melakukan berbagai macam upaya yang dilakukan untuk pencegahan dan penurunan angka stunting.
"Penurunan angka stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tetapi seluruh instansi terkait," katanya.
Dia mengatakan, gerakan pencegahan dan penurunan angka stunting tidak akan terlaksana tanpa adanya kebersamaan dan gotong royong seluruh pihak.
"Ini tugas kita bersama, dan tanggungjawab bersama agar Banjarmasin terbebas dari stunting," pungkasnya.
Dari Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin angka stunting menurun dari 26,54 persen pada 2018 menjadi 22,08 persen pada tahun 2019.
Target tahun 2020 ini, angka stunting bisa ditekan sampai 20 persen pada 2020 dari angka sasaran hampir 7 ribu anak dan balita.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020