Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Kepala dinas pekerjaan umum Tabalong, Kalimantan Selatan, Noor Rifani di Tanjung, Selasa mengatakan kondisi jembatan di Desa Masintan Kecamatan Kelua akan dibongkar karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilintasi.


"Saat ini jembatan di Desa Masintan sudah tidak layak lagi karena banyak bagian jembatan yang rusak dan sebelum ada korban jiwa rencananya kita bongkar," jelas Rifani dalam rapat koordinasi bulanan di Aula Penghulu Rasyid, Sekretariat daerah Tabalong.

Rifani mengaku sebelumnya warga Desa Masintan meminta agar jembatan direhab karena sarana ini sangat diperlukan warga setempat untuk menuju ke pasar Kelua.

Namun melihat kondisi jembatan gantung yang berada terlalu dekat dengan pemukiman warga menurut Rifani tidak memungkinkan untuk direhab atau diperbaiki terkecuali direlokasi ke tempat yang jauh dari pemukiman warga.

Hal senada juga disampaikan Camat Kelua, Hadi Ismanto kalau jembatan di Desa Masintan lebih baik dipindah ke lokasi yang lebih aman.

"Sebenarnya warga sangat mengharapkan jembatan ini bisa dipertahankan karena akses menuju ke Kelua lebih dekat, jika dibongkar maka harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju kecamatan terkecuali lokasi jembatan dipindah ke lokasi yang jauh dari rumah warga," ujar Hadi.

Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani pun meminta Asisten tata praja dan Staf ahli bidang pemerintahan menindaklanjuti persoalan tersebut dengan melakukan survei ke lapangan sekaligus sosialisasi rencana pembongkaran jembatan kepada warga setempat.

"Sebaiknya jembatan dibongkar saja dan kita upayakan dipindah ke lokasi yang jauh dari rumah warga karena itu asisten tata praja dan staf ahli bidang pemerintahan segera menindaklanjuti persoalan ini," jelas Anang saat memimpin rapat koordinasi yang diikuti seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Tabalong.

Untuk dipertahankan jembatan tersebut menurut Anang tidak mungkin karena lokasi jembatan berada terlalu dekat dengan rumah warga sehingga cukup membahayakan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014