Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), bekerja sama dengan Dinas Pertanian Hulu Sungai Selatan (HSS) menyelenggarakan seremonial tanam perdana Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional, di Desa Samuda, Kecamatan Daha Selatan.

Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Goeroeh Tjiptanto, di Samuda, Selasa (12/8), mengatakan dipilihnya Desa Samuda sebagai tempat lokasi tanam perdana karena adanya keunikan, di mana diseluruh Indonesia biasanya tanam perdana dimulai memasuki musim hujan, namun ini menanamnya dimusim kemarau.

"Musim kemarau tahun ini adalah kemarau yang masih banyak air atau sering disebut dengan kemarau basah, dan pastinya tantangan dalam bercocok tanam akan lebih banyak," katanya, saat memberikan keterangan.

Dijelaskan dia, pihaknya ingin mendampingi para petani setempat, bersama penyuluh dan para pengamat hama untuk mengantisipasi hama-hama penyakit yang mungkin menyerang tanamanan petani.

Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Goeroeh Tjiptanto bersama
Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad (Fathurrahman/Protokol Kehumasan Setda HSS/Antarakalsel)

Baca juga: Bupati HSS : Ditengah pandemi COVID-19, petani tetap wujudkan ketahanan pangan

SLI yang dilaksanakan untuk Kelompok Tani Harakat Desa Samuda bisa menjadikan pioner atau contoh bagi kelompok tani lainnya di Kalsel, dalam komoditas tanaman padi utamanya untuk lahan lebak atau rawa.

Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, mengatakan menyambut baik terlaksananya kegiatan tanam perdana padi rawa musim tanam tahun 2020 ini, kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi di daerah.

"Juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, potensi kita untuk terus meningkatkan produksi pertanian sangatlah memungkinkan, sebab didukung dengan adanya sumber air yang melimpah, pengairan dan lahan sawah yang telah tersedia,” katanya.

Terkait pelaksnaan SLI Operasional, diharapkan dapat meningkatkan wawasan para petani terhadap informasi tentang iklim dan cuaca, yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian, karena salah satu faktor keberhasilan pertanian adalah kondisi iklim yang turut mempengaruhinya.

Dan kepada para petani dipesankan dapat mengikuti kegiatan SLI dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh agar mendapatkan hasil pertanian yang optimal.

Ia meminta kepada para petani agar dalam membuka lahan pertanian jangan sampai dilakukan dengan dibakar, dan menghimbau kepada kelompok tani Harakat untuk menjadi pelopor dan mengkampanyekan bersama untuk tidak membuka lahan dengan membakar.

Seremonial tanam perdana Sekolah Lapang Iklim Operasional (Fathurrahman/Protokol Kehumasan Setda HSS/Antarakalsel)

Baca juga: Jamin keberlangsungan usaha, lahan padi dan ternak di HSS diasuransikan

"Jika ditemukan pembakaran lahan akan menjadi persoalan hukum dan tentunya sangat merugikan, dan sudah ada yang diproses bahkan ada yang sudah berkekuatan hukum tetap," katanya.

Diakhir kegiatan dilakukan penyerahan bantuan modem dari Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru kepada Kelompok Tani Harakat dan penghargaan untuk Bupati HSS H Achamd Fikry melalui Wakil Bupati HSS atas dukungan penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS untuk kegiatan ini.

SLI diikuti secara virtual anggota Komisi V DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda dan Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, serta seluruh Stasiun Klimatologi se Indonesia melalui sambungan Video Conference.

Turut hadir, Dandim 1003 Kandangan Letkol Arm Dedy Soehartono, Waka Polres HSS Kompol Reinaldo, Kepala Dinas Pertanian HSS Muhammad  Noor, Camat Daha Selatan Nafarin.

Foto bersama Kelompok Tani Harakat, Desa Samuda (Fathurrahman/Protokol Kehumasan Setda HSS/Antarakalsel)

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020