Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin tengah menyiapkan kebutuhan hewan kurban untuk masyarakat melaksanakan ibadah berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah.

Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Anwar Ziady di Banjarmasin, Jumat, kebutuhan sapi kurban untuk Hari Raya Idul Adha di kota ini sekitar 2.000 ekor.

Dikatakan dia, karena minimnya peternakan sapi lokal di daerah ini, bahkan di beberapa kabupaten/kota di provinsi ini, maka didatangkan sapi dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur.

"Saat ini sudah mulai masuk sapi-sapi kurban dari provinsi-provinsi itu, jenisnya sapi Bali dan Madura," ujarnya.

Diutarakan A Ziadi, saat ini sudah masuk sebanyak 600 ekor sapi kurban jenis Bali dan Madura tersebut, kini ditempat-tempat pedagang hewan kurban dan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik pemerintah kota di Basirih, Banjarmasin Selatan.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Anwar Ziady.(Antaranews Kalsel)

"Sesuai aturan wajib pemeriksaan sebelum berangkat dan sesudah sampai tujuan serta di tempat penampungan," terangnya.

Selain sapi kurban, ucap dia, juga sudah datang sekitar 200 ekor kambing untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha ini.

Menurut dia, minat berkurban di masa pandemi COVID-19 pada hari Raya Idul Adha ini tetap tinggi.

Sebagaimana dikatakan dia sebelumnya, persiapan menjelang hari raya Idul Adha dengan adanya ritual penyembelihan hewan kurban yang banyak sudah cukup siap di daerah ini.

Bahkan lagi, kata Anwar Ziady, protokol kesehatan atau cara aman ditempat penjualan hewan kurban dimasa pandemi COVID-19 ini juga sudah ada.

Seperti protokol kesehatan jaga jarak, tuturnya, antara pembeli dan penjual minimal satu meter, hingga pembayarannya secara daring atau lainnya yang tidak tunai.

Termasuk pula juga kedua belah pihak harus memakai Alat Pelindung Diri (APD), minimal pakai masker dan baju lengan panjang juga sarung tangan, tidak lupa sering cuci tangan dengan sabun.

"Kesehatan pada saat memeriksa hewan kurban pun akan diperhatikan, saat itu tidak lagi kondisi flu atau batuk dan lainnya, bagi orang luar daerah harus mengantongi surat kesehatan dari puskesmas atau tempat kesehatan lainnya," beber Anwar Ziady.

Dia juga memastikan, ditempat jual beli hewan kurban itu juga memenuhi standar protokol kesehatan, seperti adanya tempat cuci tangan, sudah disemprot disinfektan.

"Tidak hanya ditempat jual beli hewan kurban saja, saat dilaksanakan penyembelihan nanti pun ada protokol kesehatan, ini akan kita sosialisasikan nanti kemasyarakat," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020