Kalangan DPRD Kotabaru mengharapkan Kampung Tangguh Banua (KTB) diterapkan pada semua desa di Bumi Saijaan mengingat dampak positif dan kemanfaatan dalam menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terhadap kebersamaan dan nilai gotong royong.

"Kami mengapresiasi diwacanakannya Kampung Tangguh Banua di Kotabaru, yang saat ini terdapat 8 desa sebagai proyek percontohan," kata Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis.

Menurutnya, langkah Polri dalam rangka membantu pemerintah upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan Kampung Tangguh ini sangat besar kemanfaatannya bagi masyarakat.

Pasalnya lanjut Syairi, selain mendisplinkan kebiasaan hidup sehat sesuai protokol kesehatan terkait dengan Pandemi COVID-19 saat ini, melalui program tersebut juga menumbuhkan jiwa kebersamaan dengan semangat bergotong royong sesama warga.

Karena konsep Kampung Tangguh dimaksud, bukan hanya terfokus pada penanganan COVID-19, tapi juga menekankan kemandirian baik dalam keamanan, ketahanan pangan dan kesejahteraan warga dengan memaksimalkan sumber daya yang ada di desa yang bersangkutan.

"Kesemuanya itu dibingkai dengan kebersamaan dan gotong royong yang merupakan budaya bangsa kita," jelasnya.

Oleh sebab itu politisi PDIP ini mengusulkan, selain 8 desa yang telah diterbitkan SK bupti sebagai Kampung Tangguh Banua (Sarangtiung, Megasari, Telaga Sari, Karang Payau, Tebing Tinggi, Pudi dan Sampanahan), Kampung Tangguh hendaknya juga bisa diterapkan secara mandiri desa-desa yang ada di Kotabaru.

Dan penerapan Kampung Tangguh bisa diteruskan meski pandemi COVID-19 usai, karena konsep yang digunakan mengandung nilai-nilai positif bagi kehidupan masyarakat kita.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kotabaru bersama Forkopimda yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 meresmikan pencanangan Kampung Tangguh Banua salah satunya di Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara.

Kampung Tangguh Banua merupakan program Polri yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dalam rangka membantu pemerintah sebagai upaya mendisplinkan masyarakat dalam menghambat penyebaran dan memutus rantai COVID-19.

Sebagai tindak lanjut atas program tersebut, Pemkab Kotabaru bersama Forkopimda setempat   mencanangkan Kampung Tangguh Banua Saijaan yang tersebar di 22 kecamatan.

Kampung Tangguh Banua ini lanjut dia, dapat menjadi contoh desa-desa lain sehingga semua desa di wilayah Kabupaten Kotabaru melakukan hal yang sama baik itu tangguh menjaga kesehatan, pencegahan COVID-19 dan harus tangguh perekonomian masyarakatnya.

Menurutnya, kekuatan kebersamaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia yang salah satunya diterapkan di Kampung Tangguh Banua ini, bertujuan menumbuhkan semangat penuh rasa sosial dan gotong royong untuk mencegah COVID-19.

Ditegaskan bupati, Kampung Tangguh Banua inilah sebagai wadah warga untuk mencegah COVID-19, semoga hal ini menjadi perhatian bagi desa lainnya.

"Saya berharap para kepala desa bersama warga agar dapat melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, jadi bukan hanya fokus terhadap COVID-19 saja namun juga hal-hal lainnya," kata bupati.

Pewarta: M. Shohib

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020