Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru mendesak kepada pemerintah daerah setempat melalui dinas kesehatan membagikan alat pelindung diri (APD) bagi semua tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di lapangan khususnya yang bertugas di puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu).

Desakan tersebut disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Kotabaru, Rabbiansyah menyusul diketahuinya penambahan kasus positif COVID-19 terbaru di Bumi Saijaan sebanyak 18 orang yang sebagian besar merupakan tenaga kesehatan di beberapa kecamatan.

"Dengan banyaknya Nakes sebagai pejuang di garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang kemudian terpapar, baik di Rumah Sakit maupun Nakes yang bertugas di beberapa Puskesmas, semua itu dikarenakan kurangnya APD," katanya.

Menurut Roby-sapaan akrabnya, mereka (Nakes) yang bertugas di lapangan sehingga sangat mudah terpapar karena harus bersentuhan langsung dengan warga.

"Oleh sebab itu saya meminta agar petugas medis yang ada di seluruh puskesmas maupun pustu di Kotabaru wajib di berikan APD, wajib Dinkes mengirimkan APD, kita tidak ingin mereka para tenaga kesehatan di lapangan harus tumbang," tegasnya.

Siapa lagi yang akan merawat para pasien, jika para tenaga kesehatan Kotabaru harus di biarkan perang hanya menggunakan 'bambu runcing' tanpa senjata dan pelindung diri. Dan ini harusnya menjadi perhatian bagi Gugus Tugas COVID-19 untuk dievaluasi.

"Karena saya melihat puskesmas-pelosok di pelosok juga tetap melayani masyarakat tanpa APD, untuk itu wajib untuk di pikirkan, mereka punya keluarga, mereka punya anak yang juga belum tentu memiliki imun yang sama jika orang tua mereka (nakes) terpapar COVID-19," tegasnya.

Diketahui, Tim Gugus Tugas Perceptan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Kotabaru kembali mengumumkan adanya penambahan jumlah terinveksi positif virus corona di Bumi Saijaan sebanyak 18 orang, sehingga total kasus mejadi 42 orang dan 2 orang dinyatakan sembuh.

Juru bicara GTPP COVID-19 Kotabaru, H Said Akhmad dalam siaran press, Rabu memaparkan, ada penambahan terkonfirmasi positif dari hasil tes Sawb atau polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 18 orang.

Sebagaian besar dari penambahan jumlah kasus positif COVID-19 tersebut merupakan para tenaga kesehatan yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Said menjelaskan, 18 orang yang terkonfirmasi positif tersebut 11 orang diantaranya adalah berasal dari Kecamatan Pulau Laut Utara yakni, inisial PPSS (29 tahun) perempuan, EM (47 tahun) perempuan, AHN (44 tahun) laki-laki, FH (32 tahun) laki-laki.

Selanjutnya inisial RUS (51 tahun) laki-laki, LA (34 tahun) perempuan, HAM (37 tahun) laki- laki, MER (39 tahun) perempuan, AA (41 tahun) laki-laki, NUR (39 tahun) laki-laki, SAP (70 tahun) perempuan. Dan dua orang dari Kecamatan Pulau Laut Sigam MUL (40) laki-laki, serta HER (27) perempuan.

Kemudian 1 orang dari Kecamatan Kelumpang Hulu dengan inisial NW (30 tahun) perempuan, 1 orang dari Kecamatan Kelumpang Selatan inisial KA (32 tahun) perempuan, 1 orang warga Kecamatan Sampanahan inisial MR (32 tahun) laki-laki, dan kemudian 2 orang dari Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar inisial WAT (42 tahun) perempuan, serta YUN (59 tahun) laki-laki.

Pewarta: M. Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020