Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Firman Yusi menyarankan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID - 19 Kabupaten Tabalong melakukan rapid test bagi tenaga medis dan warga di area tertentu pasca meninggalnya tiga Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona di 'Bumi Saraba Kawa' ini.

 "Tiga PDP yang meninggal dunia rapid test hasilnya reaktif, namun hanya 2 yang sempat dilakukan uji swab," jelas Firman.

 Meski warga yang meninggal dunia belum terkonfirmasi positif Corona namun pemakaman pun menggunakan standar COVID - 19.

Sekretaris Komisi IV ini menyarankan sembari menunggu hasil swab test ada baiknya segera dilakukan rapid test khususnya kepada tenaga medis dan warga yang kontak langsung dengan PDP tersebut.

“Langkah perlindungan dan penanganan kepada tenaga medis dan masyarakat yang kemungkinan terpapar harus segera dilakukan,” tambahnya.

 Ia berharap tidak akan ada lagi kematian dengan kecurigaan pengidap COVID - 19 di Tabalong dengan deteksi dini yang dilakukan. Rapid test juga mutlak dilakukan untuk menjawab kegelisahan tenaga medis yang telah menangani banyak pasien hingga saat ini.

Firman menambahkan jika Gugus Tugas Kabupaten Tabalong mengalami kesulitan melakukannya untuk segera minta dukungan Guus Tugas Provinsi Kalimantan Selatan.

Termasul langkah tegas menyusul euforia zona hijau yang terjadi di Tabalong harus segera diambil mengingat protokol COVID - 19 yang mulai diabaikan.

Sebagai akibat rasa aman akibat pemberitahuan zona hijau sehinga orang mulai berkerumun di ruang publik bahkan tanpa dilengkapi masker.

Firman khawatir euforia dan munculnya kasus kematian yang meski belum bisa disimpulkan terkonfirmasi positif COVID - 19 ini akan memunculkan ledakan kasus transmisi lokal dalam beberapa waktu ke depan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020