Oleh Imam Hanafi

Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan menggandeng sebuah Badan Usaha Milik China yakni China Railway Tunnel Group Co Ltd, untuk membangun terowongan yang menghubungkan Pulaulaut dengan daratan Kalimantan sepanjang 4-5 kilometer.

Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani di Kotabaru, Jumat, mengatakan kunjungan pejabat BUMN asal China ke Kotabaru kali ini adalah tahap awal untuk menyampaikan niat dan bukti keseriusannya membangun terowongan di Kotabaru.

"Rencananya setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014, mereka akan menindaklanjuti ekspos kali ini dengan melakukan penelitian ke rencana lokasi terowongan," ujar Irhami usai mengikuti ekspos pembangunan terowongan yang dilakukan China Railway Tunnel Group Co Ltd.

Selain melakukan ekspos, pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan berbagai kelompok masyarakat tersebut, bupati juga ingin mendengar aspirasi masyarakat Kotabaru, apakah benar-benar menginginkan terhubungnya Pulaulaut dengan daratan Kalimantan.

Dalam kunjungannya ke Kotabaru nanti, lanjut bupati, setelah melakukan penelitian, investor juga akan menjelaskan sistem pembangunan terowongan serta biaya kontruksi terowongan.

"Apabila terowongan ini terwujud, mungkin ini yang pertama di Asia Tenggara," tandasnya.

Irhami meminta dukungan masyarakat agar rencana pembangunan terowongan tersebut bisa benar-benar dilaksanakan, untuk mendorong percepatan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotabaru.

Menyoal biaya pembangunan, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan, pertama, pembangunan terowongan akan dibiayai dengan dana hibah dari PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) sekitar Rp750 miliar.

"Karena menurut investor, biaya pembangunan terowongan lebih murah dari biaya membangun jembatan," kata dia.

Kemungkinan ke dua, Pemkab Kotabaru tidak perlu membayar biaya pembuatan terowongan, asal diberi kesempatan untuk memanfaatkan limbah material dari penggalian terowongan tersebut.

"Barter, tetapi kita akan mengkaji apakah ada unsur kerugian negara dalam sistem barter tersebut, jika ada kami akan hindari semuanya itu agar enak makan dan enak tidur," tutur Irhami.

Executive Director China Railway Tunnel Group Co Ltd, Wang Kun, menjelaskan kelancaran transportasi di Kotabaru sudah sangat mendesak.

Hal itu diketahui Wang Kun setelah dirinya berangkat ke Kotabaru dengan menggunakan transportasi kapal penyeberangan feri rute Batulicin-Tanjung Serdang, Kotabaru.

Dia ingin berbagi teknologi transportasi dengan masyarakat dan Pemkab Kotabaru, dengan menawarkan diri untuk membangun terowongan Pulaulaut-daratan Kalimantan.

Kotabaru cukup layak untuk dibangun terowongan, karena dugaan sementara tidak ditemukan lempengan yang bisa menyebabkan gempa bumi.

Wang Kun mengkalim, perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan terbesar di dunia untuk pembuatan terowongan.

Bahkan, lanjut dia, China Railway Tunnel Group Co Ltd, sudah berhasil membangun terowongan terpanjang di dunia yakni 85 kilometer yang terdapat di sebuah provinsi di China.

Perusahaan yang dipimpin Wang Kun mampu membangun terowongan di dunia dengan rata-rata 500 kilometer per tahun.

Terowongan di Kotabaru diperkirakan memerlukan waktu sekitar empat tahun.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014