Bupati Tapin HM Arifin Arpan memanen bawang merah di Desa Suato Lama Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin.
Menurut Bupati, panen bawang merah 2019 ini kurang memuaskan, karena kondisi cuaca panas yang cukup extrem.
"Kondisi terlalu panas, sehingga hasil bawang merah tahun ini kurang memuaskan," ujar Bupati.
Dijelaskan dia, bawang merah sangat memerlukan pengairan yang cukup untuk menghasilkan bawang yang baik dan memuaskan
Baca juga: Bantul panen bawang merah 480 hektare
"Musim kemarau tahun ini cukup extrem sehingga kurangan ketersediaan air, dan irigasi pun ikut kering," ujarnya lagi.
Mengantisipasi hal sama di kemudian hari, bupati mencoba untuk membangun sumur bor yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bertani dan kebutuhan lainnya.
"Kedepan kita bisa lakukan pembuatan sumur bor, bisa melalui dana CSR dari perusahaan yang ada di Tapin," ujarnya lagi.
Kabupaten Tapin sendiri di tahun 2019 menargetkan 54 hektar luasan pertanaman pengembangan pertanian bawang merah.
Baca juga: Bupati panen bawang merah
Baca juga: Petani Batola penen bawang merah 50 ton per hektare
"Tahun ini kita fokus memenuhi pasar lokal dulu," ujarnya.
Sementara itu, Margiman, petani bawang merah di Desa Suato Lama mengatakan bahwa tahun ini ia menanam bawang merah seluas 2 hektare.
"Kami cuma tanam 2 hektare, dan kemungkinan sepuluh hari kedepan sudah bisa panen," ujarnya.
Para petani berharap hasil tanam bawang merah tahun ini bisa memuaskan dan bisa diterima dipasaran.
Baca juga: Petani Tabalong kembangkan bawang merah Tuk Tuk
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Menurut Bupati, panen bawang merah 2019 ini kurang memuaskan, karena kondisi cuaca panas yang cukup extrem.
"Kondisi terlalu panas, sehingga hasil bawang merah tahun ini kurang memuaskan," ujar Bupati.
Dijelaskan dia, bawang merah sangat memerlukan pengairan yang cukup untuk menghasilkan bawang yang baik dan memuaskan
Baca juga: Bantul panen bawang merah 480 hektare
"Musim kemarau tahun ini cukup extrem sehingga kurangan ketersediaan air, dan irigasi pun ikut kering," ujarnya lagi.
Mengantisipasi hal sama di kemudian hari, bupati mencoba untuk membangun sumur bor yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bertani dan kebutuhan lainnya.
"Kedepan kita bisa lakukan pembuatan sumur bor, bisa melalui dana CSR dari perusahaan yang ada di Tapin," ujarnya lagi.
Kabupaten Tapin sendiri di tahun 2019 menargetkan 54 hektar luasan pertanaman pengembangan pertanian bawang merah.
Baca juga: Bupati panen bawang merah
Baca juga: Petani Batola penen bawang merah 50 ton per hektare
"Tahun ini kita fokus memenuhi pasar lokal dulu," ujarnya.
Sementara itu, Margiman, petani bawang merah di Desa Suato Lama mengatakan bahwa tahun ini ia menanam bawang merah seluas 2 hektare.
"Kami cuma tanam 2 hektare, dan kemungkinan sepuluh hari kedepan sudah bisa panen," ujarnya.
Para petani berharap hasil tanam bawang merah tahun ini bisa memuaskan dan bisa diterima dipasaran.
Baca juga: Petani Tabalong kembangkan bawang merah Tuk Tuk
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019