Petani Desa Waringin Kencana, Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan berhasil mengembangkan tanaman bawang merah.


Para petani tergabung dalam Kelompok Tani (KT) Taruna Tani Pemuda Jaya ini mengembangkan varietas Bauji di lahan seluas 3 hektare.

Meski baru ujicoba, namun hasil diperoleh cukup menggembirakan. Dengan waktu 60 hari rata-rata hasil mencapai 20 ton per hektare kering.

Syukuran dan panen perdana itu dilakukan bersama Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Forkopimda/mewakili, instansi terkait provinsi dan Batola, camat dan forkopimcam, Selasa (9/7).
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menghadiri syukuran dan panen perdana bawang merah, Selasa (9/7).Foto:Antaranews Kalsel/Humas.
“Kalau kita lihat ubinan tadi hasilnya sekitar 50 ton per hektare basah atau sekitar 20 ton per hektar kering. Hasil ini melebihi produktivitas rata-rata Provinsi Kalsel yakni 12 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola Murniarti.

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menyambut gembira atas keberhasilan para petani Waringin Kencana, khususnya KT Taruna Tani Pemuda Jaya dalam membudidayakan bawang merah.

Bupati berharap,  keberhasilan ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan bahkan diikuti dengan pengembangan jenis-jenis tanaman lainnya yang bisa diterapkan agar ke depan Batola benar-benar mampu menjadi daerah sentra hortikultura Kalsel sesuai visi misi yang diletakannya yakni Membangun Desa, Menata Kota.

Noormiliyani berjanji,  jika masyarakat bersedia mengembangkan jenis budidaya lainnya seperti cabe, jeruk, dan sebagainya pihaknya akan siap mensupport melalui dinas terkait.

“Kita harapkan masyarakat di sini mencoba segala jenis tanaman lainnya agar ke depan bisa menjadi desa hortikultura,”katanya.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel menuturkan, Kabupaten Batola tidak memiliki SDA seperti daerah lainnya, namun yang diandalkan hanya di bidang pertanian.

Untuk itu,  dia mengajak para petani agar memberdayakan segala jenis pertanian, tanaman pangan dan hortikultura.

Terpisah,  Kadistan TPH Batola Murniarti mengatakan, budidaya bawang merah di Batola sudah berlangsung sejak tahun 2014 di Desa Danau Karya Kecamatan Anjir Pasar oleh KT Tunggak Semi di lahan seluas 1,4 hektare dan  untuk tahun 2019 telah dikembangkan sekitar 9 hektare.

Dikembangkannya tanaman bawang merah, sebut Kadistan TPH Batola, karena hasilnya sangat menjanjikan di samping harganya yang tinggi juga waktu yang dibutuhkan cukup singkat hanya dua bulan.

Dalam memotivasi petani, menurut Murni, pihaknya memberikan bantuan benih, bibit, pupuk serta bimbingan dan pelatihan dalam pembudidayaan bawang merah.

“Harapan kami ke depan Batola ini mampu menjadi sentra penghasil kebutuhan bawang merah,” katanya.

Saat ini, tambah Kadistan TPH Batola, Kabupaten Batola telah mampu menjadi penghasil benih untuk kebutuhan sendiri dan kebutuhan untuk Kalsel dengan lokasi pembibitan yang ada di Danau Karya.

“Dengan tersedianya kebutuhan benih sendiri maka kita tak perlu lagi mengambil bibit dari Jawa,” paparnya.

Selain mencita-citakan sebagai sentera penghasil bawang merah, Murniarti juga mencita-citakan Batola sebagai daerah sentra hortikultura lainnya.

“Harapan kami ke depan Batola ini mampu menjadi merealisasikan itu,”tandasnya.
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menghadiri syukuran dan panen perdana bawang merah, Selasa (9/7).Foto:Antaranews Kalsel/Humas.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019