Sebanyak 25 siswa Kelas Sains, binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), mengunjungi Perusahaan Listrik Tenaga Uap PT Maju Sejahera Wisesa Jumat (25/10). Kegiatan di luar kelas ini rutin dilakukan tiap bulan di minggu ke empat.
Kelas Planet Sains Inkuiri merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan perpustakaan YABN melalui bidang pendidikan yang dirancang untuk menumbuhkan minat sains pada anak.
Kelas dibagi menjadi 3 grade berdasarkan materi dan tingkat pendidikan anak di sekolah dengan harapan dapat menumbuhkan kemampuan praktis, yakni Critical Thinking and Problem Solving, Communication, Collaboration, dan Creativity and Innovation.
Baca juga: Siswa Tabalong buat serbuk daun dulang sebagai penyedap
Anak-anak ini diajak mengelilingi PLTU dengan meninjau langsung. Kunjungan kali ini terkait tema pembelajaran sains mengenai listrik.
Dalam kunjungan ini anak - anak diajak mengenal pengolahan listrik, serta pemanfaatan listrik bagi kehidupan manusia.
Proses mengamati menjadi hal yang ingin dikenalkan pada kegiatan ini, anak diajak mempelajari listrik dihasilkan oleh turbin pembangkit listrik.
Termasuk mengenal manfaat dan cara menghemat listrik mulai dari mematikan lampu yang tidak digunakan dan mencabut peralatan listrik setelah selesai dipakai.
Peserta juga diajak berkeliling melihat fasilitas yang dimiliki PLTU tersebut. Kunjungan anak-anak kelas sains disambut baik pihak perusahaan.
Melalui kunjungan ini anak-anak dipastikan paham dan waspada terhapan sejumlah bahaya yang dapat ditimbulkan listrik.
Selain itu anak-anak juga dikenalkan dengan proses pembuatan listrik yang tidak murah, agar siswa dapat memanfaatkan listrik dengan tepat guna.
Baca juga: SMKN Paringin juara Lomba Teknologi Tepat Guna
“Listrik bukan mainan, yang punya sumber bahaya. Kemudian penggunaan, menggunakan seefisien mungkin karna pembuatan listrik cukup mahal," jelas Power Plan PT MSW, Setyo Purwanto .
Dalam kegiatan, anak terlihat begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan, rasa tidak sabar anak ingin melihat cerobong, turbin dan cooling tower yang sebelumnya belum pernah dilihat dan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya.
“Kelas Planet Sains Inkuiri berusaha selalu memberikan muatan pendidikan dalam setiap kegiatannya," jelas guru pendampinv kelas sains inkuiri Tatik.
Melalui kelas planet sains siswa tidak hanya mendapat pembelajaran ruang saja namun kegiatan luar ruang yang menyenangkan juga dirangkum agar memiliki nuansa sains dengan mengedepankan kemampuan berpikir kritis anak.
Baca juga: Siswa sekolah pinggiran ukir prestasi ke tingkat nasional
Baca juga: Ayo kemping bersama warga Dayak pada acara Rungkuk Meratus
Nike, salah seorang peserta kegiatan asal SD Plus mengaku dibuat kagum dengan teknologi yang digunakan di PLTU tersebut serta sistem cara pengelolaan yang ramah lingkungan.
Ia berharap suatu saat nanti dapat menciptakan teknologi yang sama agar dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kehidupan manusia dimasa depan.
“Saya tadi diajak mengunjungi sejumlah area yang ada di pembangkit listrik tenaga uap ini, meski hanya melihat dari jauh saya berharap bisa membuat hal yang sama hebatnya suatu saat nanti," ungkapnya bersemangat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kelas Planet Sains Inkuiri merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan perpustakaan YABN melalui bidang pendidikan yang dirancang untuk menumbuhkan minat sains pada anak.
Kelas dibagi menjadi 3 grade berdasarkan materi dan tingkat pendidikan anak di sekolah dengan harapan dapat menumbuhkan kemampuan praktis, yakni Critical Thinking and Problem Solving, Communication, Collaboration, dan Creativity and Innovation.
Baca juga: Siswa Tabalong buat serbuk daun dulang sebagai penyedap
Anak-anak ini diajak mengelilingi PLTU dengan meninjau langsung. Kunjungan kali ini terkait tema pembelajaran sains mengenai listrik.
Dalam kunjungan ini anak - anak diajak mengenal pengolahan listrik, serta pemanfaatan listrik bagi kehidupan manusia.
Proses mengamati menjadi hal yang ingin dikenalkan pada kegiatan ini, anak diajak mempelajari listrik dihasilkan oleh turbin pembangkit listrik.
Termasuk mengenal manfaat dan cara menghemat listrik mulai dari mematikan lampu yang tidak digunakan dan mencabut peralatan listrik setelah selesai dipakai.
Peserta juga diajak berkeliling melihat fasilitas yang dimiliki PLTU tersebut. Kunjungan anak-anak kelas sains disambut baik pihak perusahaan.
Melalui kunjungan ini anak-anak dipastikan paham dan waspada terhapan sejumlah bahaya yang dapat ditimbulkan listrik.
Selain itu anak-anak juga dikenalkan dengan proses pembuatan listrik yang tidak murah, agar siswa dapat memanfaatkan listrik dengan tepat guna.
Baca juga: SMKN Paringin juara Lomba Teknologi Tepat Guna
“Listrik bukan mainan, yang punya sumber bahaya. Kemudian penggunaan, menggunakan seefisien mungkin karna pembuatan listrik cukup mahal," jelas Power Plan PT MSW, Setyo Purwanto .
Dalam kegiatan, anak terlihat begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan, rasa tidak sabar anak ingin melihat cerobong, turbin dan cooling tower yang sebelumnya belum pernah dilihat dan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya.
“Kelas Planet Sains Inkuiri berusaha selalu memberikan muatan pendidikan dalam setiap kegiatannya," jelas guru pendampinv kelas sains inkuiri Tatik.
Melalui kelas planet sains siswa tidak hanya mendapat pembelajaran ruang saja namun kegiatan luar ruang yang menyenangkan juga dirangkum agar memiliki nuansa sains dengan mengedepankan kemampuan berpikir kritis anak.
Baca juga: Siswa sekolah pinggiran ukir prestasi ke tingkat nasional
Baca juga: Ayo kemping bersama warga Dayak pada acara Rungkuk Meratus
Nike, salah seorang peserta kegiatan asal SD Plus mengaku dibuat kagum dengan teknologi yang digunakan di PLTU tersebut serta sistem cara pengelolaan yang ramah lingkungan.
Ia berharap suatu saat nanti dapat menciptakan teknologi yang sama agar dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kehidupan manusia dimasa depan.
“Saya tadi diajak mengunjungi sejumlah area yang ada di pembangkit listrik tenaga uap ini, meski hanya melihat dari jauh saya berharap bisa membuat hal yang sama hebatnya suatu saat nanti," ungkapnya bersemangat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019