Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hutan Kalimantan memiliki banyak sekali kekayaan hayati yang bahkan belum terjamah atau terekplorasi oleh masyarakat luar hingga saat ini.

Penduduk lokal seperti suku Dayak sudah memanfaatkkan berbagai hasil hutan secara turun temurun, baik itu sebagai obat-obatan atau makanan sehari - hari.

Salah satunya adalah “Daun Dulang” yang di gunakan masyarakat sebagai penyedap alami pengganti MSG dan mengandung anti kanker.

 Karya siswa SMA Negei 1 Upau Kabupaten Tabalong menjadi salah satu finalis lomba Teknologi Tepat Guna oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Tiga siswa Tabalong Amista Dwi Septiana, Danita Selina Pebrianti, dan Yopa Sewa Andre dibimbing Dwi Nopyanti Puji Asrini memperkenalkan serbuk daun Dulang sebagai penyedap rasa alami pengganti MSG.

Berdasarkan riset terhadap 80 responden yang mereka lakukan, masakan sayur dengan daun Dulang lebih disukai dibandingkan dengan masakan sayur menggunakan MSG atau tidak menggunakan penyedap rasa.

Kepala Dinas Perindustian Provinsi Kalimantan Selatan Mahyuni mengaku sangat tertarik dengan penelitian karya Amista dan timnya.

 “Kita memang harus banyak menggali lagi jenis tanaman yang sering digunakan orang jaman dulu," ungkap Mahyuni.

Mahyuni mengusulkan pemanfaatan daun dulang sebaiknya dilakukan uji laboratorium terkait kandungan yang ada dalam daun tersebut.

 Selanjutnya bisa dikembangkan dengan bekerjasama berbagai pihak untuk produksi dan budidaya lebih lanjut mengenai daun ini.

Daun dulang sendiri merupakan jenis tanaman merambat dan dapat ditanam di tempat lain hanya dengan batangnya saja.

Selaku guru pembimbing Dwi Nopyanti Puji Asrini menyampaikan apresiasinya atas pembinaan yang diberikan Yayasan Adaro Bangun Negeri dan berharap bisa mengembangkan hasil penitian ini.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019