Bakti kesehatan sosial Polri yang dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Selatan tembus hingga 5.000 pasien yang antusias menyerbu pusat kegiatan di Masjid Jami Tuhfaturroghibin atau biasa disebut Masjid Kanas di Jalan Alalak Tengah Banjarmasin, Selasa (15/10).

"Alhamdulilah antusias warga sangat tinggi. Padahal target awal hanya sekitar 3.800 pasien. Kami senang ini menunjukkan kesadaran dari masyarakat untuk berobat dan hidup sehat," ucap Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani kepada wartawan di sela kegiatan.

Diakui Yazid, cukup beragamnya jenis pelayanan kesehatan yang dibuka membuat masyarakat banyak pilihan untuk berobat.

Baca juga: Polres Tanah Bumbu gelar bakti sosial kesehatan

Karena selain pengobatan umum, ada juga bermacam jenis penyakit yang dapat dilayani langsung oleh sejumlah dokter spesialis, seperti dokter spesialis mata untuk pemeriksaan katarak, dokter spesialis kulit dan kelamin untuk beragam keluhan penyakit kulit, dokter gigi, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala leher (THT-KL) hingga dokter spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam.

"Jadi dokter spesialis melakukan skrining dulu di sini mendeteksi penyakitnya, kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk tindakan operasinya," jelas jenderal bintang dua itu.

Kemudian ada juga tindakan pembersihan tato dan bersih-bersih telinga serta pemeriksaan KB serta tes-tes kesehatan wanita lainnya.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani saat melihat proses penghilangan tato. (antara/foto/firman)


Khusus untuk penghilangan tato, Kapolda mengaku senang cukup banyak peminatnya yaitu mencapai 70 orang. Hal itu menurutnya, jadi bukti kesadaran warga untuk menjadi lebih baik.

"Memang ada sebagian etnis saudara kita yang menjadikan tato tradisi. Namun ada juga hanya ikut-ikutan dari pergaulan yang salah," bebernya.

Baca juga: Bakti sosial Kodim 1003 Kandangan peringati HUT TNI ke-74

Kapolda berharap, melalui kegiatan bakti sosial kesehatan Polri yang digelar serentak di 34 Polda seluruh Indonesia itu, pada akhirnya masyarakat Banua Kalimantan Selatan khususnya, semakin sehat untuk mendukung program pembangunan.

"Yang paling penting itu kita menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Jadi kalau sakit jangan dibiarkan berlarut-larut. Tapi harus ada tindakan pengobatan dokter,
sehingga tidak semakin parah," tandasnya.

Sementara Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim menambahkan, bakti kesehatan dalam rangka menciptakan kondisi kamtibmas yang aman dan damai itu dapat terlaksana berkat banyaknya dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu, Erwin menyampaikan terima kasih atas semua bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pengobatan gratis skala besar tersebut.

Tak hanya berakhir pada acara puncak di Masjid Kanas tersebut, Erwin memastikan program pelayanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu terus berlanjut secara simultan.

"Hingga akhir tahun kami masih mengadakan eradikasi scabies atau penyembuhan penyakit kudis bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) untuk yang menyasar daerah-daerah rawan penyebaran penyakit menular seperti di Lembaga Pemasyarakatan, Pondok Pesantren, Panti Jompo hingga Panti Asuhan. Kemudian Program Polisi Peduli Sesama bantuan biaya dari RSUD Ulin Banjarmasin," papar Erwin.

Sejumlah warga yang berobat pun mengungkapkan kegembiraannya, seperti Rahmah yang membawa putranya Raihan (4) untuk menjalani operasi bibir sumbing.

"Alhamdulilah kami sangat berterima kasih kepada Polda Kalsel. Mudah-mudahan operasi anak saya nanti berjalan lancar. Kalau berobat sendiri kami tidak mampu membayar tapi alhamdulilah ada operasi gratis dari polisi," ucapnya.

Drg Kristina Dewi, tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin turut menjelaskan jika bibir sumbing terjadi akibat kondisi kelainan celah bibir atau langit sejak masa perkembangan janin, sehingga diharapkan dengan operasi memberi harapan penderita agar dapat mengukir senyum sempurna.

Senada disampaikan Eko yang menjalani penghilangan tato di bagian tubuhnya. Warga asal Kabupaten Kotabaru ini mengaku telah lama ingin menghapus tato namun tidak tahu harus kemana.

"Kami sangat bersyukur ada penghilangan tato gratis ini. Apalagi dari tim Dokkes Polda tentunya lebih terjamin pengobatannya daripada tempat lain," katanya.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019