Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus berkomitmen memperhatikan hak mahasiswa difabel guna memastikan perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan itu ramah terhadap civitas akademika berkebutuhan khusus.
"Kami memberikan kesempatan yang sama pada putra-putri Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tinggi, termasuk kawan-kawan yang mempunyai keterbatasan, namun memenuhi persyaratan akademis bisa kuliah di ULM," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr H Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin, Rabu.
Ia mengatakan segala fasilitas penunjang untuk mahasiswa difabel juga dilengkapi dan diusahakan up to date.
Baca juga: DPRD gelar Bimtek gandeng ULM
Melalui Unit Layanan Difabel (ULD) yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan memilikinya, mahasiswa berkebutuhan khusus akan merasa nyaman selama belajar di ULM.
"Keberadaan ULD selama ini semakin menyadarkan kita bersama bahwa teman-teman disabilitas juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama," tutur Aminuddin.
Unit Layanan Difabel yang merupakan suatu terobosan untuk memfasilitasi mahasiswa berkebutuhan khusus itupun didukung keberadaan para volunteer (sukarelawan) untuk melayani mahasiswa disabilitas.
Baca juga: ULM teliti potensi sungai untuk pengembangan wisata Banjarmasin
"Para volunteer memberikan pemahaman sekaligus pengetahuan kepada para mahasiswa lainnya bagaimana membantu teman berkebutuhan khusus serta ikut menghilangkan pandangan sebelah mata dalam melihat teman disabilitas," jelas Aminuddin menekankan.
Untuk itulah, diharapkan Aminuddin agar para anak dengan kebutuhan khusus tidak segan-segan untuk bergabung di ULM karena telah memiliki Unit Layanan Difabel dengan segala fasilitas penunjangnya.
Pada tahun akademik 2019-2020, ULM sebagai PTN terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menerima sebanyak delapan orang mahasiswa difabel.
Baca juga: BNI 46 ingin jalin kerjasama dengan Antara
Terdiri dari beberapa tuna netra atau hambatan penglihatan, lamban belajar atau kesulitan belajar spesifik, tuna rungu atau hambatan pendengaran, gangguan perhatian dan hiperaktif, lamban belajar serta gangguan spektrum autis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami memberikan kesempatan yang sama pada putra-putri Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tinggi, termasuk kawan-kawan yang mempunyai keterbatasan, namun memenuhi persyaratan akademis bisa kuliah di ULM," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr H Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin, Rabu.
Ia mengatakan segala fasilitas penunjang untuk mahasiswa difabel juga dilengkapi dan diusahakan up to date.
Baca juga: DPRD gelar Bimtek gandeng ULM
Melalui Unit Layanan Difabel (ULD) yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan memilikinya, mahasiswa berkebutuhan khusus akan merasa nyaman selama belajar di ULM.
"Keberadaan ULD selama ini semakin menyadarkan kita bersama bahwa teman-teman disabilitas juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama," tutur Aminuddin.
Unit Layanan Difabel yang merupakan suatu terobosan untuk memfasilitasi mahasiswa berkebutuhan khusus itupun didukung keberadaan para volunteer (sukarelawan) untuk melayani mahasiswa disabilitas.
Baca juga: ULM teliti potensi sungai untuk pengembangan wisata Banjarmasin
"Para volunteer memberikan pemahaman sekaligus pengetahuan kepada para mahasiswa lainnya bagaimana membantu teman berkebutuhan khusus serta ikut menghilangkan pandangan sebelah mata dalam melihat teman disabilitas," jelas Aminuddin menekankan.
Untuk itulah, diharapkan Aminuddin agar para anak dengan kebutuhan khusus tidak segan-segan untuk bergabung di ULM karena telah memiliki Unit Layanan Difabel dengan segala fasilitas penunjangnya.
Pada tahun akademik 2019-2020, ULM sebagai PTN terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menerima sebanyak delapan orang mahasiswa difabel.
Baca juga: BNI 46 ingin jalin kerjasama dengan Antara
Terdiri dari beberapa tuna netra atau hambatan penglihatan, lamban belajar atau kesulitan belajar spesifik, tuna rungu atau hambatan pendengaran, gangguan perhatian dan hiperaktif, lamban belajar serta gangguan spektrum autis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019