Satuan Tugas (Satgas) Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) edisi ke-105 yang dikomando Kodim 1007/Banjarmasin mulai memasuki tahap pengurukan jalan.
Prajurit TNI bersama masyarakat kampung Kuin Kecil, di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan yang jadi lokasi sasaran TMMD, Jumat, nampak melakukan pemasangan terpal sebagai fondasi jalan yang akan dibangun.
"Setelah melalui tahap pra TMMD mengerjakan pengeringan jalan, kini sudah memasuki waktu pelaksanaan TMMD yang dijadwalkan selama satu bulan ke depan sejak 10 Juli 2019," terang Dandim 1007/Banjarmasin Letkol Inf Nopid Arif selaku Dansatgas.
Baca juga: Satgas TMMD di Banjarmasin siring jalan
Berkekuatan 138 prajurit TNI gabungan Kodim Banjarmasin, Lanal Banjarmasin, Lanud Sjamsudin Noor, Yonif 621/Manuntung ,Yonif 623/BWU serta Zipur 8/GM, Satgas TMMD mengeluarkan segenap tenaga untuk memaksimalkan pekerjaan agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditentukan.
Nopid mengungkapkan, pembangunan jalan dan jembatan yang jadi pekerjaan fisik utama memang tidak mudah.
Dimana seluruh material bangunan harus dibawa melalui jalur sungai lantaran jalan darat tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Tantangan utama pekerjaan TMMD kali ini justru pada saat ini pergeseran material. Semuanya diangkut menggunakan kelotok (perahu kecil bermesin)," beber Nopid.
Baca juga: Banjarmasin dan Kotabaru masuk Program TMMD
Dengan target selesai pada 8 Agustus 2019, Satgas TMMD harus membangun peningkatan mutu jalan kampung sepanjang 1,5 kilometer dan lebar 3 meter dengan tebal timbunan 70 centimeter.
Kemudian 17 jembatan kecil yang rata-rata panjang 10 sampai 18 meter dan leber 3 meter di sepanjang jalan sasaran TMMD serta pembuatan gorong-gorong di empat lokasi dengan panjang 4 meter.
Renovasi untuk sebuah mushalla dan bedah rumah empat hunian warga juga jadi sasaran tambahan, selain kegiatan nonfisik seperti penyuluhan dan bakti sosial pengobatan gratis.
Ada 12 orang dari unsur di luar TNI yang juga tergabung dalam Satgas. Mereka yang bertugas mengerjakan sasaran nonfisik seperti penyuluhan dan sebagainya, yakni Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PUPR sebagai teknisi, Dinas Pendidikan, BPBD, PLN dan Damkar serta Kejaksaan Negeri Banjarmasin.
Nopid menambahkan, kondisi alam dan posisi target pengerjaan memang menjadi faktor utama kendala yang dihadapi. Namun bagi TNI, kendala adalah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.
Baca juga: TMMD taskforce faces difficult terrain
"Tak ada kata mundur apalagi menyerah selama TNI manunggal bersama rakyat. Pekerjaan-pekerjaan super akan selalu dihasilkan bila TNI selalu bersama-sama rakyat," pungkas pria yang sebelumnya menjabat Komandan Batalyon Infanteri Raider 514/Sabaddha Yudha Bondowoso itu.
Sementara salah satu pemilik rumah yang akan dibedah, Kaspul Anwar mengaku sangat senang dengan adanya Program TMMD yang dilakukan oleh Kodim 1007/Banjarmasin.
"Alhamdulilah rumah saya mendapat sasaran untuk direhab. Terima kasih TNI yang sudah membantu. Tentu kami tak bisa membalasnya dan hanya doa untuk TNI semakin maju," tuturnya.
Kuin Kacil merupakan salah satu wilayah terluar di kota Banjarmasin yang masih mengalami keterbatasan akses. Lokasinya merupakan daerah dataran rendah dikelilingi sungai yang pada saat tertentu air sungai pasang, lingkungan Kuin Kacil sebagian besar terendam.
Oleh karena itu, dalam TMMD Ke-105 titik berat pengerjaan memang pada konstruksi jalan dan jembatan yang sangat diperlukan warga dalam kegiatan sehari-hari.
Baca juga: TMMD ke-105, bangkitkan semangat gotong royong dan rekatkan persatuan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Prajurit TNI bersama masyarakat kampung Kuin Kecil, di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan yang jadi lokasi sasaran TMMD, Jumat, nampak melakukan pemasangan terpal sebagai fondasi jalan yang akan dibangun.
"Setelah melalui tahap pra TMMD mengerjakan pengeringan jalan, kini sudah memasuki waktu pelaksanaan TMMD yang dijadwalkan selama satu bulan ke depan sejak 10 Juli 2019," terang Dandim 1007/Banjarmasin Letkol Inf Nopid Arif selaku Dansatgas.
Baca juga: Satgas TMMD di Banjarmasin siring jalan
Berkekuatan 138 prajurit TNI gabungan Kodim Banjarmasin, Lanal Banjarmasin, Lanud Sjamsudin Noor, Yonif 621/Manuntung ,Yonif 623/BWU serta Zipur 8/GM, Satgas TMMD mengeluarkan segenap tenaga untuk memaksimalkan pekerjaan agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditentukan.
Nopid mengungkapkan, pembangunan jalan dan jembatan yang jadi pekerjaan fisik utama memang tidak mudah.
Dimana seluruh material bangunan harus dibawa melalui jalur sungai lantaran jalan darat tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Tantangan utama pekerjaan TMMD kali ini justru pada saat ini pergeseran material. Semuanya diangkut menggunakan kelotok (perahu kecil bermesin)," beber Nopid.
Baca juga: Banjarmasin dan Kotabaru masuk Program TMMD
Dengan target selesai pada 8 Agustus 2019, Satgas TMMD harus membangun peningkatan mutu jalan kampung sepanjang 1,5 kilometer dan lebar 3 meter dengan tebal timbunan 70 centimeter.
Kemudian 17 jembatan kecil yang rata-rata panjang 10 sampai 18 meter dan leber 3 meter di sepanjang jalan sasaran TMMD serta pembuatan gorong-gorong di empat lokasi dengan panjang 4 meter.
Renovasi untuk sebuah mushalla dan bedah rumah empat hunian warga juga jadi sasaran tambahan, selain kegiatan nonfisik seperti penyuluhan dan bakti sosial pengobatan gratis.
Ada 12 orang dari unsur di luar TNI yang juga tergabung dalam Satgas. Mereka yang bertugas mengerjakan sasaran nonfisik seperti penyuluhan dan sebagainya, yakni Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PUPR sebagai teknisi, Dinas Pendidikan, BPBD, PLN dan Damkar serta Kejaksaan Negeri Banjarmasin.
Nopid menambahkan, kondisi alam dan posisi target pengerjaan memang menjadi faktor utama kendala yang dihadapi. Namun bagi TNI, kendala adalah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.
Baca juga: TMMD taskforce faces difficult terrain
"Tak ada kata mundur apalagi menyerah selama TNI manunggal bersama rakyat. Pekerjaan-pekerjaan super akan selalu dihasilkan bila TNI selalu bersama-sama rakyat," pungkas pria yang sebelumnya menjabat Komandan Batalyon Infanteri Raider 514/Sabaddha Yudha Bondowoso itu.
Sementara salah satu pemilik rumah yang akan dibedah, Kaspul Anwar mengaku sangat senang dengan adanya Program TMMD yang dilakukan oleh Kodim 1007/Banjarmasin.
"Alhamdulilah rumah saya mendapat sasaran untuk direhab. Terima kasih TNI yang sudah membantu. Tentu kami tak bisa membalasnya dan hanya doa untuk TNI semakin maju," tuturnya.
Kuin Kacil merupakan salah satu wilayah terluar di kota Banjarmasin yang masih mengalami keterbatasan akses. Lokasinya merupakan daerah dataran rendah dikelilingi sungai yang pada saat tertentu air sungai pasang, lingkungan Kuin Kacil sebagian besar terendam.
Oleh karena itu, dalam TMMD Ke-105 titik berat pengerjaan memang pada konstruksi jalan dan jembatan yang sangat diperlukan warga dalam kegiatan sehari-hari.
Baca juga: TMMD ke-105, bangkitkan semangat gotong royong dan rekatkan persatuan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019